Masih ingat dengan drama Itazura na Kiss? Yap, drama Jepang ini sudah viral sejak tahun 1990an silam dan diremake berkali-kali di seluruh negara di Asia. Nah, drama yang diangkat dari komik dengan judul yang sama ini akhirnya kembali dibuat di negeri Taiwan.Â
Mengulang tradisi yang sama, judul drama ini pun dibuat berbeda seperti para pendahulunya. Kini, Itazura na Kiss versi Taiwan diberi judul Fall in Love at First Kiss.
Diceritakan Yuan Xiangqin, seorang gadis SMA yang polos, menimba ilmu di sekolah elit. Namun ia tak dikaruniai otak encer dan harus rela ditempatkan di kelas F, di mana ada banyak anak berandal di sekolah tersebut.Â
Suatu ketika, Xiangqin kepeleset dan hampir jatuh di tangga. Eh...seperti banyak kebanyakan drama lain, Xiangqin jatuh ke pelukan pangeran tampan Jiang Zhishu dan cup! Ciuman pun tanpa sengaja mendarat di bibir keduanya.
Syok, Xiangqin pun kaget dan sejak saat itu, ia mengidolakan  Zhishu. Masalahnya, mereka bak langit dan bumi. Zhishu terkenal sebagai pemuda populer, pintar, tampan, kaya, pendiam dan cemerlang. Pokoknya multitalented banget dah!
Sementara Xiangqin polos, biasa saja dan bahkan lola alias loading lama. Dimabuk cinta, Xiangqin pun akhirnya menyatakan perasaannya di depan Zhishu dan berakhir ditolak! Duh malunya bukan kepalang!
Namun takdir mempertemukan mereka kembali saat rumah Xiangqin hancur lebur dan rata dengan tanah. Ia ternyata diizinkan tinggal di sebuah rumah mewah yang tak lain dan tak bukan adalah rumah Zhishu (kalau di kehidupan nyata, kagak mungkin lah macam ini).Â
Di sana, ia mulai akrab dan bahkan jadi murid Zhishu. Sosok Zhishu yang selama ini ia anggap begitu cuek dan dingin, ternyata perhatian dan kurang kasih sayang ayahnya.
Zhishu kembali berubah karena ayahnya mendadak kena serangan jantung dan ia dikabarkan harus menikah dengan temannya, Sha Hui. Berbeda dengan Xiangqin, Sha Hui pintar, bertalenta dan percaya diri. Xiangqin pun akhirnya menyerah, di saat-saat ketika Zhishu mulai mengutarakan perasaannya.
Tahun berlalu, Xiangqin menjadi seorang perawat dan Zhishu meneruskan perusahaan ayahnya. Namun mereka sebenarnya masih terus memonitor satu sama lain lewat media sosial sampai akhirnya Zhishu menemui Xiangqin dan melamarnya, di gedung sekolah tempat mereka pertama kali bertemu.
Warna-warna pastel yang menghiasi hampir seluruh adegan, memberikan kesan imut dan polos ala Xiangqin. Alur film yang diadaptasi dari komik karangan Kaoru Tada ini juga jelas dan mudah diikuti.Â
Namun pada beberapa adegan, ada kalanya akting Lin Yun sebagai Xiangqin terlalu flat jika dibandingkan Darren Wang yang berperan sebagai Jiang Zhishu.
Ditolak orang yang kita sukai, memperjuangkan cinta dan kehidupan berulangkali, bahkan memantaskan diri tentunya menjadi sebuah perjuangan yang tiada duanya. Ya, Xiangqin mengajarkan kita kapan saat yang tepat untuk terus berani berjuang, dan kapan harus berhenti.Â
Namun satu hal yang pasti, jangan berhenti untuk mencoba dan berjuang serta berharap. Bahkan di saat-saat sulit pun, dalam pekerjaan, kehidupan bahkan cinta, kita harus terus berjuang dan setia menjaga apa yang kita miliki.Â
Tak lupa, film ini juga memberikan moral bagi para orang tua. Terkadang, orang tua lupa untuk memberikan waktunya bagi anak-anak karena terlalu sibuk bekerja sehingga mereka merasa diabaikan.Â
Jangan lupa pula untuk selalu mendukung mimpi dan impian anak yang ia putuskan sendiri demi masa depannya. Jadi, sudahkah kamu siap menangis ria bersama Zhishu dan Xiangqin?
(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H