Mohon tunggu...
Irene Ariani
Irene Ariani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

MAU, HARUS, dan AKAN menjadi orang yang berguna bagi Tuhan, keluarga, sahabat, teman, rekan, masyarakat, serta nusa dan bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mati Rasa

3 Januari 2013   15:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:33 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Smua yang kau lakukan padaku mnjadi tamparan bagiku.
Tiada balasan untukmu.
Hanya akan ada pelunasan atas pelecehanmu,
Kepada tangisanku dan semua perbuatanmu.

Melihat dirimu bersama wanita-wanitamu membuatku kebal menilai pria.
Tak terdidik diriku untuk menginduksikan jenis spesiesmu.

Seberapa manusia-kah kamu?

Nostalgia ini membunuhku dan membangkitkanku.
Aku terlalu berharga untuk merasakan pekat ini.
Kamu pikir kamu siapa?

Hidup tanpa cinta dan kasih adalah tak berarti.
Tak bisa terbayangkan.
Namun, bagaimana bisa diri ini bosan dengan cinta?
Bahaya.

Kembalikan senyumku yang dulu.
Tawa dan candaku yang terikat pada dirimu.
Ku rindu ingin bertemu dengan mereka.
Sekian lama hati kangen akan riang.

Inginku membuka hati
Menyambut cinta yang baru...
tapi ku tak bisa dan ku tak mampu.
Aku mau, namun ku tak bisa.
Pantaskah aku dicintai?

Tak mudah memberikan sakralnya hati ini.
Terlalu takut untuk menyambut duri mawar indah yang pria tawarkan.
Penuh dusta dan penuh kemunafikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun