Smua yang kau lakukan padaku mnjadi tamparan bagiku.
Tiada balasan untukmu.
Hanya akan ada pelunasan atas pelecehanmu,
Kepada tangisanku dan semua perbuatanmu.
Melihat dirimu bersama wanita-wanitamu membuatku kebal menilai pria.
Tak terdidik diriku untuk menginduksikan jenis spesiesmu.
Seberapa manusia-kah kamu?
Nostalgia ini membunuhku dan membangkitkanku.
Aku terlalu berharga untuk merasakan pekat ini.
Kamu pikir kamu siapa?
Hidup tanpa cinta dan kasih adalah tak berarti.
Tak bisa terbayangkan.
Namun, bagaimana bisa diri ini bosan dengan cinta?
Bahaya.
Kembalikan senyumku yang dulu.
Tawa dan candaku yang terikat pada dirimu.
Ku rindu ingin bertemu dengan mereka.
Sekian lama hati kangen akan riang.
Inginku membuka hati
Menyambut cinta yang baru...
tapi ku tak bisa dan ku tak mampu.
Aku mau, namun ku tak bisa.
Pantaskah aku dicintai?
Tak mudah memberikan sakralnya hati ini.
Terlalu takut untuk menyambut duri mawar indah yang pria tawarkan.
Penuh dusta dan penuh kemunafikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H