Islam mengajarkan untuk berhemat tidak memboros-boroskan harta yang dimiliki. Meggunakan harta yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan dan untuk hal-hal yang bermanfaat.
4. Kejujuran dan Keadilan
Kejujuran sangat dibutuhkan dimanapun dan dalam bidang apapun karena dengan bersikap jujur kita mendapatkan ketenangan dan kedamaian dalam hati. Keadilan pula harus diterapkan, seperti pada pegawai tidak membeda-bedakannya lalu seperti pada pembeli tidak mebeda-bedakan pembeli.
5. Kerja Keras
"Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil." Pelaku bisnis harus senantiasa bekerja keras dan pantang menyerah untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan bekerja keras bagi para pembisnis juga dapat menumbuhkan rasa kepercayaan kepada relasinya.
Dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa etika dan agama merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Agama sebagai pedoman yang mengatur seluruh aktivitas umat manusia yang di muka bumi agar dapat membedakan perbuatan yang benar dan menghindari perbuatan yang salah dan menyelamatkan manusia baik di dunia maupun di akhirat. Maka dari itu, dalam bisnis pun sebuah etika sangat diperlukan. Terutama etika Islam yang berpedoman kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai pedoman hidup manusia.
Sumber :
Martinelli, I. (2018). MENELISIK DIMENSI ETIKA DALAM KEGIATAN EKONOMI MENURUT PERSPEKTIF ISLAM : Jurnal EduTech Vol. 4 No.1 Maret 2018.
Baidowi, A. (2011). ETIKA BISNIS PERSPEKTIF ISLAM : Jurnal Hukum Islam (JHI) Volume 9, Nomor 2, Desember 2011 (239-250).
Dahruji, dan Arif Rachman Eka Permata. Etika Bisnis Dalam Perspektif Ekonomi Islam: Tinjauan Teoritik Dan Empiris Di Indonesia
Desiana, Rina., dan Noni Afrianty. 2017. LANDASAN ETIKA DALAM EKONOMI ISLAM.