Mohon tunggu...
Irdina Akhlamiyah
Irdina Akhlamiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Covid-19 terhadap Pendidikan Karakter dan Bagaimana Vaksinasi dalam Perspektif Islam?

13 November 2021   12:45 Diperbarui: 13 November 2021   20:44 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Covid-19

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Mulai muncul pada bulan desember 2019 di Wuhan, Cina. Penyakit ini diperkirakan akibat tertular dari hewan kelelawar. Covid-19 selanjutnya menyebar ke beberapa negara dan dunia termasuk Indonesia. Covid-19 telah menimbulkan banyak kerugian di hampir semua negara di dunia. Dari anak-anak hingga kalangan lanjut usia tak luput dari ancaman penyakit dari virus corona jenis baru itu.

Gejala klinis dari corona virus atau Covid-19 ini adalah demam, batuk, pilek, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan, letih, lesu, gejala ini bisa berupa gejala ringan, sedang sampai berat tergantung imunitas tubuh penderita dan besar paparan virus covid-19. Penularan penyakit ini melalui droplet (percikan cairan atau liur) dari hidung atau mulut penderita saat batuk atau bersin. Droplet tersebut terhirup oleh orang sehat atau droplet jatuh pada benda sekitar dan tersentuh orang sehat kemudian menyentuh mata, hidung, dan mulut.

Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter mengacu pada proses penanaman nilai etika, berupa pemahaman-pemahaman, tata cara merawat dan menghidupi nilai-nilai itu, serta bagaimana seorang siswa memiliki kesempatan untuk dapat melatihkan nilai-nilai tersebut secara nyata.

Pendidikan karakter secara tersirat sebenarnya telah ada pada konsep pendidikan Islam. Pendidikan karakter merupakan ruh daripada pendidikan Islam. Pendidikan Islam hakikatnya adalah kegiatan untuk membentuk anak didik menjadi manusia yang berkarakter atau bernilai memiliki akhlak yang mulia sehingga menjadi manusia yang diridoi oleh Allah Swt.

Pengaruh Covid-19 terhadap Pendidikan Karakter

Sudah memasuki new normal, anjuran dan perintah dari Pemerintah untuk tetap waspada terhadap virus corona dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, mematuhi 5M harus tetap dipatuhi. Contoh nyata adalah diwajibkannya penggunaan masker yang menjadikan permintaan sangat tinggi sehingga membuat harga masker melonjak 5 (lima) kali lipat. Dengan adanya wabah virus Covid-19 ini, tentu juga menghadirkan perilaku baru di tengah masyarakat, seperti tindakan sederhana mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker.

Islam sangat memperhatikan soal kesehatan dengan cara antara lain mengajak dan menganjurkan untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan yang telah dimiliki setiap orang. Anjuran menjaga kesehatan itu bisa dilakukan dengan tindakan preventif (pencegahan) dan represif (pelenyapan penyakit atau pengobatan). Secara preventif, perhatian Islam terhadap kesehatan ini bisa dilihat dari anjuran sungguh-sungguh terhadap pemeliharaan kebersihan.

Terdapat tiga faktor yang sekarang ini telah dilakukan oleh seseorang yang terdampak covid-19. Faktor yang pertama adalah naluri atau insting. Covid-19 akan membuat seseorang akan berhati-hati dan menjauh ketika melihat orang lain di dekatnya menunjukkan terinfeksi Covid-19, hal itu dilakukan karena naluri atau instingnya. Faktor yang kedua adalah kebiasaan. Dalam hal mencuci tangan dengan sabun serta memakai masker sangat terlihat ketika mewabahnya covid-19. Kebiasaan ini mungkin di saat nanti covid-19 sudah hilang akan sama, yaitu terbiasa bersih dan menjaga kebersihan agar tidak terkena penyakit. Faktor yang terakhir adalah  suara hati seseorang. Dengan suara hati atau batin seseorang tidak akan mudah untuk dipengaruhi oleh orang lain, contoh suara hati di saat covid-19 adalah ketika seseorang menuju 2 pilihan di antara naik kereta api yang sangat penuh dan banyak penumpang yang tidak mengenakan masker, dengan naik mobil taksi yang supirnya telah memakai masker.

Vaksinasi

Vaksin merupakan zat atau substansi yang berfungsi membantu tubuh melawan penyakit tertentu. Tubuh yang sudah di vaksin akan membentuk antibodi terhadap virus tertentu. Mulai dari awal tahun 2021 hingga saat ini vaksin Covid-19 tengah didistribusikan ke seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah menganjurkan agar semua orang mendapatkan vaksin Covid-19. Lalu pengertian dari vaksinasi itu apa? Vaksinasi itu ialah prosedur untuk memasukkan vaksin ke dalam tubuh untuk menstimulasi sistem imun tubuh. Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu sehingga jika suatu saat terpapar penyakit tersebut maka hanya akan mengalami gejala yang ringan.

Vaksinasi dalam Perspektif Islam

Dalam ajaran Agama Islam ada lima tujuan pokok hukum Islam. Pertama, memelihara agama (Hifdzud Diin). Artinya, umat Islam berkewajiban menjaga Agamanya dengan baik, yakni menjaga rukun Islam yaitu syahadat, shalat, membayar zakat, ibadah puasa, dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu. Kedua, memelihara keturunan (Hifdzun Nasl), artinya umat Islam berkewajiban untuk menjaga keturunan yang jelas nasabnya. Oleh karena itu, Islam mengharamkan praktek perzinaan. Ketiga, memelihara harta (Hifdzun Maal), artinya umat Islam diharuskan memelihara hartanya melalui usaha yang halal. Keempat, memelihara akal (Hifdzun Aql), artinya umat Islam diharuskan menjaga akal yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Kelima, memelihara jiwa (Hifdzun Nafs), artinya umat Islam berkewajiban untuk menjaga diri sendiri dan orang lain.

Program vaksinasi di tengah pandemi Covid-19 ini termasuk dalam kategori memelihara jiwa manusia (Hifdzun Nafs). Salah satu cara menjaga kesehatan tubuh ditengah pandemi Covid-19 adalah mendapat suntikan vaksin, apalagi saat ini virus corona di Indonesia sudah bermutasi sehingga menyebar. Vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh manusia dapat menurunkan risiko infeksi, melalui antibodi yang terbentuk pasca vaksinasi itulah yang akan membantu sistem imun melawan infeksi virus corona. Selain itu, vaksin juga dapat mengurangi tingkat keparahan jika terpapar virus corona, sehingga risiko kematian pun dapat berkurang akibat vaksin. Itu artinya, melalui vaksinasi kita sedang berikhtiar menjaga dan memelihara jiwa manusia (Hifdzun Nafs), dimana kita saling melindungi diri sendiri dan orang lain dari paparan virus corona yang dapat merusak jiwa manusia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun