Covid-19
Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Mulai muncul pada bulan desember 2019 di Wuhan, Cina. Penyakit ini diperkirakan akibat tertular dari hewan kelelawar. Covid-19 selanjutnya menyebar ke beberapa negara dan dunia termasuk Indonesia. Covid-19 telah menimbulkan banyak kerugian di hampir semua negara di dunia. Dari anak-anak hingga kalangan lanjut usia tak luput dari ancaman penyakit dari virus corona jenis baru itu.
Gejala klinis dari corona virus atau Covid-19 ini adalah demam, batuk, pilek, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan, letih, lesu, gejala ini bisa berupa gejala ringan, sedang sampai berat tergantung imunitas tubuh penderita dan besar paparan virus covid-19. Penularan penyakit ini melalui droplet (percikan cairan atau liur) dari hidung atau mulut penderita saat batuk atau bersin. Droplet tersebut terhirup oleh orang sehat atau droplet jatuh pada benda sekitar dan tersentuh orang sehat kemudian menyentuh mata, hidung, dan mulut.
Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter mengacu pada proses penanaman nilai etika, berupa pemahaman-pemahaman, tata cara merawat dan menghidupi nilai-nilai itu, serta bagaimana seorang siswa memiliki kesempatan untuk dapat melatihkan nilai-nilai tersebut secara nyata.
Pendidikan karakter secara tersirat sebenarnya telah ada pada konsep pendidikan Islam. Pendidikan karakter merupakan ruh daripada pendidikan Islam. Pendidikan Islam hakikatnya adalah kegiatan untuk membentuk anak didik menjadi manusia yang berkarakter atau bernilai memiliki akhlak yang mulia sehingga menjadi manusia yang diridoi oleh Allah Swt.
Pengaruh Covid-19 terhadap Pendidikan Karakter
Sudah memasuki new normal, anjuran dan perintah dari Pemerintah untuk tetap waspada terhadap virus corona dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, mematuhi 5M harus tetap dipatuhi. Contoh nyata adalah diwajibkannya penggunaan masker yang menjadikan permintaan sangat tinggi sehingga membuat harga masker melonjak 5 (lima) kali lipat. Dengan adanya wabah virus Covid-19 ini, tentu juga menghadirkan perilaku baru di tengah masyarakat, seperti tindakan sederhana mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker.
Islam sangat memperhatikan soal kesehatan dengan cara antara lain mengajak dan menganjurkan untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan yang telah dimiliki setiap orang. Anjuran menjaga kesehatan itu bisa dilakukan dengan tindakan preventif (pencegahan) dan represif (pelenyapan penyakit atau pengobatan). Secara preventif, perhatian Islam terhadap kesehatan ini bisa dilihat dari anjuran sungguh-sungguh terhadap pemeliharaan kebersihan.
Terdapat tiga faktor yang sekarang ini telah dilakukan oleh seseorang yang terdampak covid-19. Faktor yang pertama adalah naluri atau insting. Covid-19 akan membuat seseorang akan berhati-hati dan menjauh ketika melihat orang lain di dekatnya menunjukkan terinfeksi Covid-19, hal itu dilakukan karena naluri atau instingnya. Faktor yang kedua adalah kebiasaan. Dalam hal mencuci tangan dengan sabun serta memakai masker sangat terlihat ketika mewabahnya covid-19. Kebiasaan ini mungkin di saat nanti covid-19 sudah hilang akan sama, yaitu terbiasa bersih dan menjaga kebersihan agar tidak terkena penyakit. Faktor yang terakhir adalah  suara hati seseorang. Dengan suara hati atau batin seseorang tidak akan mudah untuk dipengaruhi oleh orang lain, contoh suara hati di saat covid-19 adalah ketika seseorang menuju 2 pilihan di antara naik kereta api yang sangat penuh dan banyak penumpang yang tidak mengenakan masker, dengan naik mobil taksi yang supirnya telah memakai masker.
Vaksinasi