Atas nama apa saja
Dan siapa saja
Kirimlah laknat kalian
Atau…
Atas namaku
Perangilah mereka
Dengan
Kasih sayang
(KH. Mustofa Bishri)
“Manusia adalah hewan yang berpikir”, begitu ungkapan yang tertuang dalam pemahaman dasar definisi manusia dalam ilmu logika/mantik. paling tidak ada tiga kata penting dalam definisi tersebut, yaitu: manusia, hewan dan berfikir. Apa yang membuat manusia disebut sebagai hewan?. Ada beberapa hal yang membuat manusia disebut sebagai hewan, diantaranya adalah: kesamaan pada bentuk fisik dan kepemilikan akan insting dasar. Pertama tentang kesamaan manusia dan hewan dalam bentuk fisik, hal ini jelas terlihat dengan hewan memiliki tangan, kaki, alat kelamin, hidung, telinga, mulut dan mata yang manusia juga miliki, dengan panca indera tersebut manusia dan hewan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya seperti makan, minum, berkoloni/berkelompok, berkembang biak dan lain sebagainya.Kedua. Kepemilikan akan insting dasar.
Sigmud Freud mengungkapkan bahwa kepemilikan insting dasar meliputi agresi dan seks, agresi adalah kecenderungan untuk melakukan konfrontasi dengan jalan keributan, atau dalam bahasa sederhana kita kenal sebagai hasrat untuk menaklukan yang lain. Sebagai contoh seekor harimau dengan kepemilikan insting dasarnya akan sangat menjaga wilayah kekuasaan yang dimiliki dari pengaruh harimau lainnya, jika wilayah kekuasaanya dilewati oleh harimau lain maka keributan akan terjadi sampai jatuh korban, jika ia mampu mempertahankan wilayah kekuasaannya tersebut maka ia akan tetap bisa melanjutkan pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhan dasarnya seperti biasa, tapi jika tidak maka wilayah kekuasaan tersebut akan menjadi milik harimau lain.