"Astaga! Puput sudah terlalu lama di darat!" pekik Caca. Â Mereka lupa, kalau Puput tidak boleh lebih dari sepuluh menit.
...
Sementara itu, Pipit sepupu Puput mulai gelisah menunggu Puput yang tak kunjung sampai di pantai Pulau Padang Tikar.
Akhirnya, setelah pamit kepada ibu, Pipit pergi mencari Puput. Sepanjang perjalanannya, Pipit memancarkan bunyi rahasia yang hanya bisa diterima oleh Puput. Sonar, begitu orang menyebutnya. Para pesut memiliki kemampuan ekolokasi atau mendeteksi keberadaan kerabatnya.
Tapi anehnya, Pipit merasakan Puput tidak berada di Sungai Mahakam. Tapi entah jauh di mana.
Pipit mulai cemas, dia terus memancarkan bunyi rahasia memanggil Puput. Tapi tak kunjung ada jawaban. Was-was dan bingung hati Pipit sambil mecari Puput sepupunya.
Sampai tiba-tiba ...
"Pupuuuut ... ayo, bangun, Put! Sadarlah, Put!" seru sebuah suara.
"Puput, tahan, Puput!" seru suara lainnya.
"Puput, kami antarkan kamu ke rumah mu ... bertahanlah!" sambung suara yang lain lagi.
"Puput ... ayo buka matamu, Put!" suara lirih memohon.