Mohon tunggu...
Irawaty Silalahi
Irawaty Silalahi Mohon Tunggu... Lainnya - Cerita yang semoga menginspirasi mereka yang membaca.

Suka bercerita dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lala Ulat Bulat

12 Desember 2020   08:54 Diperbarui: 12 Desember 2020   08:58 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya, ampun Lalaaaaa ... kamu mirip sekali dengan Ibumu, La! Cantik!"  Jerit Anti.

Lala menghampiri mereka dan bercerita.

"Ketika kalian katakan aku bulat dan jalanku lambat, aku pulang ke rumah. Bercerita pada Ibuku. Ibu bilang, tidak perlu sedih, karena kata Ibu ada saat dalam hidup ini, kita mengalami perubahan, dan kadang, itu tidak membuat kita nyaman."

"Aku juga baru tahu, ketika kami, keluarga keturunan ulat bulu menjadi dewasa, maka kami akan membulat sebulat-bulatnya, dan tentu saja membuat jalan kami menjadi lambat, lalu kami menjalani masa istirahat berdiam dalam selimut kepompong kami, dan ketika saatnya tiba, kami berubah bentuk menjadi seekor kupu-kupu... persis seperti yang kalian lihat sekarang ini!"

"Proses yang sama pula yang dijalani oleh semua keluarga besar ku di Bantimurung ini, para kupu-kupu yang kalian lihat terbang ke sana ke mari di kawasan Bantimurung," lanjut Lala.

"Waaaah.... keren amaaat...!!"  seru Anti si semut. Sambil memperhatikan penampakan Lala kini yang menjelma menjadi seekor kupu-kupu yang cantik jelita. Dengan sayap yang dipenuhi aneka warna. Cantik sekali. Lala menjadi salah satu kupu-kupu cantik yang ada di Taman Bantimurung, tempat mereka tinggal selama ini.

"Hmmm .. tapi, La .. maafkan kami, ya kalau ucapan kami yang mengatakan kamu bulat dan lambat membuat kamu sedih ...." Bili lebah berkata.

"Oh, itu .. hahahhaa ... setelah mendengar penjelasan Ibu, aku pikir ya, sudahlah, kalian tidak tahu proses kami keluarga ulat bulu menjalani kehidupan kami, dan aku pikir kalian hanya keheranan saja dengan perubahanku, karena kalian temanku. Aku yakin kalian peduli dengan perubahanku dan bukan bermaksud mengejekku... iya, kan?" Lala menjawab dengan ramah."

Dan begitulah, persahabatan mereka terus terjalin. Mereka masih bermain di atas dahan pohon yang ada di Taman Bantimurung, Sulawesi Selatan, yang memang dipenuhi dengan berbagai kupu-kupu. Semua adalah keluarga besar Lala ulat yang dulunya bulat.  Sambil terus berbagi cerita dan makan bersama.

Kini mereka paham, mereka akan menjalani proses menjadi dewasa dengan cara yang berbeda-beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun