Mohon tunggu...
Irawaty Silalahi
Irawaty Silalahi Mohon Tunggu... Lainnya - Cerita yang semoga menginspirasi mereka yang membaca.

Suka bercerita dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lala Ulat Bulat

12 Desember 2020   08:54 Diperbarui: 12 Desember 2020   08:58 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu cerah sekali. Lala ulat, Bili lebah, dan Anti si semut  sedang bermain bersama di atas sebatang pohon di kawasan Bantimurung, Sulawesi Selatan.

Seperti biasa, sambil bermain mereka bertukar cerita tentang ini dan itu. Maklum, sudah lama mereka bersahabat. Apapun mereka ceritakan. Ketika mereka merasa gembira, sedih, atau bosan. Mereka merasa seperti saudara satu sama lain. Kadang tertawa tergelak-gelak, kadang kesal satu sama lain

Pada waktu makan siang tiba, masing-masing membuka bekal makanan yang disiapkan ibu mereka di rumah. Para ibu mengijinkan mereka bermain bersama, tapi dengan catatan, mereka membawa bekal makanan dari rumah. Kata ibu-ibu, lebih sehat membawa makanan sendiri dari rumah daripada jajan di luar sana.

"Lala, kenapa kamu bawa makan siang hanya dedaunan?"  tanya Bili lebah begitu melihat Lala membuka kotak makannya.

"Apa kamu cukup hanya makan daun-daun saja? Kamu tidak punya makanan lain?" tanya Anti si semut penasaran.

"Kata Ibuku, daun-daun ini sehat buat tubuhku... kata Ibuku juga .. aku tuh sedang dalam masa pertumbuhan.. katanya lagi ... supaya badanku tumbuh sempurna lagipula sehaaaaat ... aku harus banyak makan daun ... begitcuuu teman-teman" sahut Lala sambil melahap daun-daun dari kotak makannya.

"Hmmm ... nyam ..nyammm ..." Lala memakan aneka daun dari perbekalannya.

"Kalian sendiri, makan manis-manis seperti itu, apa tidak takut sakit diabetes?!"  tanya Lala kepada Bili lebah yang membawa semangkuk madu, dan Anti si semut yang membawa sebongkah gula.

"Hahahahaha ... enggaklah, dari dulu,  Ayah dan Ibuku bilang, kami bangsa semut pemakan manis sejati. Semua yang mengandung gula adalah makanan kami. Bahkan, kami kuat karenanya" jawab Anti si semut sambil menggerogoti bongkahan gula yang dibawanya.

"Makanannku pun manis...!" seru Bili lebah tak mau kalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun