Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Untung Aku Jadi Penyair (Seri Diskusi Mblarah #17)

2 Januari 2025   19:33 Diperbarui: 2 Januari 2025   19:33 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Untung aku jadi Penyair Foto dokpri Eko irawan Januari 2025

Sayapun jadi tertawa sendiri. Lucu juga yang saya lakukan ini. Sampai hari ini pekerjaan menulis, khususnya puisi belum pernah ada apresiasi berupa pemberian sejumlah uang sebagai bayaran. Yang ada adalah ajakan tampil amal. Bahkan yang giat amal pun, ada pihak tertentu yang sebenarnya paham saya ini penyair, malah tidak mengajak saya gabung.

Saya tidak mabuk terkenal dan atau pasang tarif agar dihargai. Saya memang kurang totalitas di dunia sastra. Maklum, jika saya kelewat idealis, anak saya dikasih makan apa ? Jadi saya realistis saja. Saya punya keluarga yang harus dihidupi. Jadi saya harus bekerja dibidang lain yang tak ada hubungannya dengan sastra. Dan dalam forum diskusi Mblarah dengan berbagai elemen ini, akhirnya saya bertemu dengan banyak orang dengan berbagai profesi. Penyair dan seniman ternyata punya nasib yang sama. Yaitu sama sama Mblarah, ndendeng, nekad, Ndablek, memel dan idealis. Didunia seniman, ada fenomena nekad saja menggelar event. Habis acara, untuk sewa panggung, sewa sound, dan aneka macam kewajiban bayar, ternyata belum bisa terbayarkan. Jadinya punya hutang. Saya tidak bermaksud menyinggung pihak tertentu, dari inovasi yang sudah saya buat dibelakang hari, saya juga mengalami sendiri. Inilah pengalaman unik. Dan ternyata bukan saya sendiri yang Mblarah. Bahkan banyak artis terkenal di TV, saat surut mereka juga hidup memprihatinkan.

Kesimpulannya, tetap semangat saudara saudaraku seniman, budayawan dan Penyair. Mari terus berjuang karena yakin Rejeki tidak akan salah alamat. Dan siapa menanam, akan memetik buahnya. Siapa akan menolong dirimu, jika engkau tidak mau memperjuangkannya sendiri ?

Anda percaya ?

De Huize Mblarah, 2 Januari 2025
Ditulis untuk Seri Diskusi Mblarah 17.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun