Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Style Slow Living Monggo Nang Njago Aja (Seri Berwisata ke Desa Aja #14)

20 Desember 2024   19:34 Diperbarui: 20 Desember 2024   19:34 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Giat Minggu pagi dokpri Monggo Nang Njago foto ini karya Suad Tumpang November 2024 

Foto dokumen milik Monggo Nang Njago untuk giat acara tanggal 22 Desember 2024
Foto dokumen milik Monggo Nang Njago untuk giat acara tanggal 22 Desember 2024

Gagasan yang dikawal kumpul para Jagoan ini mewujudkan destinasi wisata UMKM milik warga RW.X dusun Jago Tumpang. Dengan digagas dari warga dan untuk warga ini, Monggo Nang Njago sangat menginspirasi sebuah konsep slow living yang khas Indonesia.

Di era kekinian, pola hidup masyarakat telah berubah. Monggo Nang Njago memberikan potret kehidupan guyub rukun asli Nusantara yang masih lestari. Sebuah gagasan seperti Monggo Nang Njago ini harus mempererat hubungan guyub rukun antar warga setempat, memberi peningkatan kesejahteraan warga setempat dan menyajikan pilihan belanja yang terjangkau. Slow living dengan pola harga kuliner yang terjangkau, masyarakat sekitar yang hidup guyub rukun dan ramah serta pola hidup masyarakat yang sederhana akan jadi lingkungan nyaman yang layak dikunjungi.

Slow living di desa yang masih melestarikan budaya Nusantara ini akan turut merasakan guyub rukun dan komunikasi ramah yang membuat nyaman dan krasan siapapun yang pernah dan tinggal diseputar daerah tersebut. Di Indonesia sekarang tak semua daerah masih melestarikan budaya asli Nusantara.

Jadi jika ditanya style Slow living recommended bisa jadikan malang raya  dan pilih daerah desa desa yang masih menyediakan ruang nyaman untuk pola hidup yang diidam idamkan. Beberapa daerah seperti kecamatan tumpang, pakis, jabung dan Poncokusumo menyajikan pola hidup yang lebih bersahabat dengan kantong dan ukuran penghasilan yang dimiliki. Untuk daerah yang lain saya pribadi belum bisa menilai karena saya pribadi sejak 1998 sudah menjadikan Tumpang sebagai pilihan tempat tinggal yang memberi saya ruang dan suasana sesuai pilihan.

Jarak ke pusat kota, harga kuliner, cuaca, suasana hubungan guyub rukun masyarakat dan lingkungan yang nyaman adalah beberapa alasan kenapa memilih style Slow living yang terjangkau di kantong. Rekreasi pun murah meriah dan terjangkau sesuai kemampuan.

Penasaran dengan style Slow living di desa aja, Mari Jelajah Rasa Berbagi Makna pada Minggu, 22 Desember 2024 di Monggo Nang Njago. Acara ini dimulai pukul 07.00. Mari temukan slow living ala Monggo Nang Njago. Selamat mengeksplore Style Slow living Monggo Nang Njago Aja.

Jinalayapura Jajaghu, 20 Desember 2024
Ditulis untuk Seri Berwisata ke Desa Aja 14

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun