Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengeja Kemungkinan (Seri Bicara Dengan Lukisan #2)

18 Mei 2024   08:30 Diperbarui: 18 Mei 2024   08:33 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Eko Irawan untuk Seri bicara dengan puisi #2 foto diolah dng Sketch Camera lumii dan snapsheed

Mengeja kemungkinan itu, seperti paduan gula kopi. Jaga, jangan sesal penuh prasangka. Nikmatilah putaran jam berdetak. Karena syukur itu, mahal jawabnya mudah pengucapannya.

Kemungkinan dijawab kemarin. Sejam lagi apa, dijawab syukur. Niatkan ini ibadah mulia. Karena sukses, bukan milik orang orang malas.

Berjuanglah wahai kesatria. Sekarang tetap sekarang. Mau tidurpun, lupa ini apa. Jadi nikmati saja, setiap detik bicara.

Sungguh cara mudah nolak rejeki adalah tolak semua kemungkinan. Biarkan kemungkinan jadi kembang merekah. Merayu siang malam untuk cuan. Mengeja kemungkinan, agar paham apa isi jawaban.

De Huize Sustaination, 18 Mei 2024
Ditulis untuk Seri Bicara dengan Lukisan 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun