Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Judul Identitas Penting dalam Karya Puisi

17 Januari 2024   19:33 Diperbarui: 17 Januari 2024   19:42 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Ciptakan isi, Judul mengikuti

Judul unik yang mewakili isi akan lahir setelah seluruh isi usai diciptakan. Jadi ciptakan isi, judul mengikuti. Judul yang diciptakan dahulu, belum tentu mampu mewakili isi secara keseluruhan.

4. Lugas dan tegas

Judul jangan bertele lele yang pada akhirnya akan gagal mewakili isi secara spesifik. Judul yang mbulet justru akan aneh dan terkesan tidak sambung dengan isi. Judul memang harus unik, tapi jangan aneh, bertele lele dan tidak tepat sasaran. Judul harus lugas dan tegas sehingga membuat pembaca penasaran jadi surprise dan tidak kecewa setelah baca karya dimaksud.

Kesimpulan

Judul adalah Identitas Penting dalam Karya Puisi, seperti nomor rumah pada komplek perumahan. Judul harus mewakili isi. Judul yang tidak sambung dengan isi, membuat pembaca kecewa dan memberikan stikma buruk terhadap karya seorang penulis.
Judul tidak hanya harus spesifik, unik dan ikonik, tapi harus mewakili sebuah gagasan yang pada akhirnya memotret sejarah kepenyairan diri anda sendiri. Jangan potret diri sendiri dengan karya yang hanya jadi sampah dan lelucon yang tidak bermutu.

Selamat mengeksplore judul karya karyamu dan temukan passionmu yang itu  hanya spesial engkau dan karyamu. Tidak ada yang tidak mungkin, dan berikan identitas spesifik yang akhirnya memotret karyamu sebagai karya yang wajib dibaca oleh siapapun.

De Huize Sustaination, 17 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun