Judul Identitas Penting dalam Karya Puisi
Ditulis oleh : eko irawan
Bagaimana cara menulis puisi agar  diminati pembaca dan penikmat sastra? Tingkat keterbacaan sebuah karya dipengaruhi oleh banyak faktor. Sebuah karya berbobot tapi tidak memperoleh label sebagai artikel pilihan atau artikel utama, penayangan artikel diwaktu yang tak tepat dan jangkauan share karya di media sosial adalah beberapa hal yang menyebabkan karya tak terbaca dan terpendam dalam lini masa akun Kompasiana kita sendiri bahkan tak terbaca pula oleh sistem pencarian google  search.
Tingkat keterbacaan sebuah karya sastra sebenarnya motivasi positif bagi sang Penyair untuk meningkatkan output berupa kwalitas maupun kuantitas. Artikel berikut mencoba menelusuri kenapa dan bagaimana solusi sebuah puisi yang tayang di Kompasiana ini bisa memiliki tingkat keterbacaan yang baik. Tingkat keterbacaan adalah tingkat seberapa kuat sebuah karya memiliki potensi menginspirasi dan daya tarik. Selamat membaca semoga bermanfaat.
Judul Faktor Penting Karyamu dibaca
Sebuah karya dibaca karena memiliki daya tarik judul yang memikat pembaca. Pembaca memiliki alasan yang bebas kenapa harus membaca sebuah karya. Judul adalah Faktor Penting pertama yang jadi alasan Karyamu dibaca.Â
Judul yang tidak relevan, tidak memiliki Vibes yang dibutuhkan pembaca dan tidak memiliki aura berupa diksi sensasional, memang akan dilewati begitu saja oleh pembaca. Tentu seseorang membaca sebuah karya tidak bisa dipaksa untuk membaca dan sebuah karya harus punya relevansi dengan pembacanya.
Selain judul memang ada faktor lain, diantaranya pengaruh nama sang penulis, jumlah penggemar sang penyair dan tingkat ketersebaran karya tersebut share di medsos, namun dalam artikel ini fokus pada seputar pembuatan Judul sebagai Identitas Penting dalam Karya Puisi. Judul puisi adalah identitas yang jadi daya tarik.
Judul yang kurang menarik, sangat berpengaruh pada tingkat keterbacaan sebuah karya. Dengan tayang memakai judul yang tidak memiliki aura yang menarik minat, sebuah karya akan minim dibaca. Tentu bukan hanya judul yang memikat yang menarik minat. Kualitas isi sebuah karya juga harus jadi muatan wajib yang harus ditingkatkan kualitasnya.
Para pembaca yang telah mengenal nama kita dan mengukur kualitas dari karya karya kita tentu punya standarisasi. Andai kualitas karya seorang penulis tidak pernah maju, tentu seseorang akan Enggan membaca karya karya selanjutnya, sekalipun lihai membuat judul sensasional.
Introspeksi karya Karya Sendiri
Saya pribadi cukuplah tahu diri sehingga dalam introspeksi karya karya sendiri jadi obyektif. Sebagai penulis, tentu karya yang kita buat itu dengan banyak pengorbanan, termasuk beli paket data sendiri dan output dari karya tersebut belum tentu memberikan kontribusi secara ekonomis. Tak semua penulis bisa memperoleh penghasilan dari aktifitas menulisnya dan mereka masih harus bekerja di bidang lain untuk mencukupi kehidupannya. Hal tersebut termasuk saya pribadi. Menulis jadi bagian dari hobby, soal nanti apakah memberikan kontribusi ekonomis, itu urusan nanti jika memang beruntung.
Jujur tak semua karya puisi saya memperoleh pembaca yang banyak berikut beberapa contohnya :
Dari contoh diatas saya punya penilaian bahwa judul yang tidak spesifik, pembacanya sedikit. Judul yang lebih konkrit, dibaca lebih banyak peminat. Dan judul sensasional dengan tema dan topik sesuai kondisi saat tayang, lebih banyak peminat.
Judul daya pikat utama Menarik Pembaca
Berikut beberapa tips membuat judul untuk karya kita agar berawal dari judul punya daya pikat untuk para pembaca untuk meluangkan waktu membaca karya kita.
1. Judul Mewakili isi
Saat saya membuat judul yang kurang spesifik, maka pembaca akan enggan mampir sekalipun dari isi punya daya tarik istimewa yang akan diketemukan saat dibaca. Contoh diatas memberikan bukti, bahwa puisi berjudul tidak spesifik, ternyata tidak dikunjungi peminat.
Dalam membuat judul usahakan spesifik, unik, singkat, padat dan mampu menarik minat pembaca agar penasaran. Puisi Vaksin Patah Hati sudah terbaca 4875 kali, sementara puisi Kasmaran baru dilirik 22 kali dan perahu kertas 29 kali.
2. Spesifik dan Ikonik.
Upayakan sebuah judul belum pernah dibuat oleh penulis lain. Judul Vaksin Patah Hati saat browsing di Google, maka peminat akan langsung menemukan puisi kita tersebut, berbeda jika judul puisi kita tidak spesifik dan Ikonik, maka saat browsing kita akan menemukan banyak link yang tidak tertuju pada karya kita.
Saat orang membaca puisi berjudul aku, secara spesifik dan Ikonik puisi berjudul aku pasti tertuju pada Chairil Anwar.
Lahirkan karya karyamu yang pada akhirnya judul dimaksud spesifik dan Ikonik tertuju bahwa puisi berjudul tersebut adalah karya karyamu.
3. Ciptakan isi, Judul mengikuti
Judul unik yang mewakili isi akan lahir setelah seluruh isi usai diciptakan. Jadi ciptakan isi, judul mengikuti. Judul yang diciptakan dahulu, belum tentu mampu mewakili isi secara keseluruhan.
4. Lugas dan tegas
Judul jangan bertele lele yang pada akhirnya akan gagal mewakili isi secara spesifik. Judul yang mbulet justru akan aneh dan terkesan tidak sambung dengan isi. Judul memang harus unik, tapi jangan aneh, bertele lele dan tidak tepat sasaran. Judul harus lugas dan tegas sehingga membuat pembaca penasaran jadi surprise dan tidak kecewa setelah baca karya dimaksud.
Kesimpulan
Judul adalah Identitas Penting dalam Karya Puisi, seperti nomor rumah pada komplek perumahan. Judul harus mewakili isi. Judul yang tidak sambung dengan isi, membuat pembaca kecewa dan memberikan stikma buruk terhadap karya seorang penulis.
Judul tidak hanya harus spesifik, unik dan ikonik, tapi harus mewakili sebuah gagasan yang pada akhirnya memotret sejarah kepenyairan diri anda sendiri. Jangan potret diri sendiri dengan karya yang hanya jadi sampah dan lelucon yang tidak bermutu.
Selamat mengeksplore judul karya karyamu dan temukan passionmu yang itu  hanya spesial engkau dan karyamu. Tidak ada yang tidak mungkin, dan berikan identitas spesifik yang akhirnya memotret karyamu sebagai karya yang wajib dibaca oleh siapapun.
De Huize Sustaination, 17 Januari 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI