Sebagai pendidik saya harus senantiasa menuntun kepada anak atau dengan kata lain berpihak pada mereka. Saya juga harus memandang murid bukanlah kertas yang bisa digambar sesuai kemauan saya, karena mereka lahir dengan kodrat yang samar. Tugas kita adalah menebalkan garis-garis samar itu agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya.
Dan yang lebih penting sebagai seorang pendidik harus mamapu memberikan contoh nyata secara langsung baik di sekolah maupun di luar sekolah. Sebagai pendidik tidak hanya menyuruh untuk mengerjakan sesuatu, tetapi terlebih dahulu memberikan conto, sehingga kita akan menjadi panutan dan teladan yang baik bagi anak.
4. Future (Penerapan)
Saya akan merealisasikan hal terbaik dalam proses pembelajaran saya dikelas, agar tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik. Banyak hal yang akan saya benahi, karena saya sadar selama ini yang saya lakukan jauh dari kata sempurna jika dikaitkan dengan filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara . Pembelajaran yang berpusat pada guru harus segera diganti dengan pembelajaran yang berpusat pada murid, agar tercipta interaktif yang menyenangkan di dalam kelas.Â
Memberi kebebasan kepada anak-anak untuk menggali potensi yang dimilikinya harus terjadi dalam proses pembelajaran agar mereka menemukan jati dirinya sehingga menjadi manusia seutuhnya. Membuat anak lebih aktif dan kreatif dalam belajar dengan berusaha mengkombinasikan pembelajaran teori dengan praktik langsung di lapangan, di sekitar lingkungan sekolah. Sehingga anak akan mengalami langsung teori yang sudah diajarkan di kelas.
Sekian dari saya,terimaksih
Wassalamm
https://sites.google.com/view/cgpangkatan7irawansetiyawidodo/jurnal-refleksi-dwi-mingguan-modul-1-1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H