Mohon tunggu...
Irawan Abae
Irawan Abae Mohon Tunggu... Mahasiswa - Founder Wadah Ekonomi media riset dan kajian ekonomi

kita hanya butuh beberapa kata untuk menyusunnya menjadi kalimat, dengan segenap tinta untuk menyusunnya menjadi sebuah cerita pendek. hanya butuh kata-kata untuk menjelaskan pada semesta bahwa kita butuh pena untuk mengungkapkan rasa

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Economic Sustainability dan Kerusakan Lingkungan

24 September 2024   15:37 Diperbarui: 9 Oktober 2024   07:24 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep ekonomi biru pada mulanya hanya mencakup produk-produk berbasis perikanan yang bernilai ekonomi. Namun saat ini cakupannya meluas hingga menjangkau kepada keberlanjutan ekosistem laut. Keberlanjutan ekosistem laut yang terintegrasi dengan keberlanjutan segala potensi yang ada di dalamnya (termasuk potensi perdagangan karbon biru) menjadi salah satu kontributor Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia.

Penerapan ekonomi biru juga sejalan dengan konsep Environment, Social, and Governance (ESG) karena pelaksanaan ekonomi biru melibatkan triple bottom line tersebut.

Ekonomi dan Kerusakan Lingkungan

Dibalik kebanggaan sebuah bangsa dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi tinggi, dengan iming-iming mengejar ketertinggalan dengan negara lain justru melahirkan berbagai masalah baru yang semakin rumit dan berkepanjangan, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

Lebih-lebih masalah kerusakan lingkungan yang akhir-akhir ini sangat jelas kita rasakan. Bila kita mengkaji lebih jauh secara psikologis, memang terdapat trade-off antara alat pemuas kebutuhan manusia (berupa barang-barang produksi dan jasa-jasa) dengan amenities (kenyamanan) dan keterkaitannya dengan hukum kepuasan yang semakin menurun dari waktu ke waktu. Jaman dahulu orang-orang tua kita begitu mudah menikmati keindahan alam, kesejukan air bersih di sungai-sungai serta keindahan pegunungan yang terbentang luas.

Tak sedikit hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara pertumbuhan ekonomi dengan pencemaran lingkungan. Bahkan, fenomena tersebut umumnya terjadi di negara berkembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang pesat di Cina berbanding lurus dengan kerusakan lingkungan yang terjadi di negara tersebut akibat buruknya penegakan hukum dan undang-undang lingkungan di Cina (Chen et al., 2015).

Selain itu Pembangunan janganlah menimbulkan kerusakan alam (lingkungan), apa gunanya pembangunan bila lebih banyak menimbulkan eksternalitas negatif dan tentunya lebih merugikan masyarakat serta anak dan cucu kita di masa-masa yang akan datang. Tiga konsep utama pembangunan yang berkelanjutan menurut Mohan Munasinghe adalah memuat: ekonomi, ekologi, dan kriteria sosial kultural. Ketiga konsep ini harus berjalan secara sinergis dalam menciptakan pembangunan yang ramah akan lingkungan atau model alam. Masih menurut Mohan Munasinghe, identifikas pembangunan berkelanjutan memerlukan (Thomas dan Vinos, 2001)

Hubungan Antara Ekonomi Dengan Lingkungan Hidup

kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. kegiatan ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya buat produksi serta konsumsi dapat mengakibatkan positif jugal negatif bagi kehidupaln manusia. akibat positif yg ekskusif bisa dirasakaln adalah terpenuhinya kebutuhan barang serta jasa yang diupayakan terus semakin tinggi dari tahun ke tahun. Lebih banyak barang serta jasa yang diproduksi serta dikonsumsi memberikan peningkatan kemakmuran masyarakat.

Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan lingkungan secara umum dianggap kontroversial. Teori ekonomi tradisional memosisikan trade-off antara pertumbuhan ekonomi dan kualitas lingkungan. Sejak awal 1990-an, literatur empiris dan teoretis berkembang pesat pada Kurva Lingkungan Kuznets (EKC) yang hasilnya telah menyimpulkan bahwa hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan lingkungan bisa menjadi positif; dan karenanya pertumbuhan merupakan prasyarat untuk perbaikan lingkungan.

Dalam konsep ekonomi pencemaran merupakan suatu eksternalitas yang terjadi jika satu atau lebih individu mengalami atau menderita kerugian berupa hilangnya kesejahteraan mereka (Monke & Pearson, 1989). Meskipun setiap kegiatan ekonomi dapat menimbulkan eksternalitas, ahli ekonomi tidak merekomendasikan untuk menghilangkan eksternalitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun