"Tolong jaga anak saya, Bu! Terima kasih, Ibu sudah bersedia menjadi ibu susu bagi anak saya."
"Ya. Saya janji akan menjaga anak Ibu dengan baik."
Kugendong bayi itu, wajahnya bersih, tampan. Dia tidak rewel dan aku merasa seolah-olah tidak keberatan menggendongnya.
Kunaiki keledaiku, lalu mencoba menyusui bayi ini. Sungguh, aku hampir tak mempercayainya.Bayi ini menyusu dengan lahapnya sampai kekenyangan. Bahkan bayiku sendiri juga menyusu dengan lahap. Malam ini, kami bisa tidur dengan tenang dan nyenyak. Menyimpan tenaga untuk kembali ke kampung esok hari.
Sebelum tidur, suamiku sempat memeriksa unta kami yang sudah tua. Tanpa diduga, puting susunya penuh. Lantas diperah dan kami minum susunya hingga kenyang.
Esok harinya saat pulang, kami menemui peristiwa yang menakjubkan.
"Halimah, engkau telah mengambil anak yang penuh berkah."
"Saya juga berharap begitu."
"Lihatlah, unta dan keledai kita, jadi segar dan kuat."
"Benar. Mereka berjalan tak seperti saat kita berangkat."
"Bahkan unta dan keledai kita mendahului hewan tunggangan teman-teman kita yang lainnya."