"Ada perlu apa, Mbak Nita?"
"Ini Bu. Ada sedikit rejeki titipan dari Mas Akmal."
"Ya Allah Gusti, Mbak Nita kok repot-repot sih."
"Bukan saya, Bu. Ini dari Mas Akmal. Buat wedangan nanti pas puasa."
"Terima kasih, Mbak Nita. Mugi Gusti Allah paring piwalesan ingkang kathah kagem njenengan sak kaluwarga."*
"Nggih, Bu. Saya langsung pamit, nggih. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumus salaam."
Bu Darmi membawa dua kresek itu ke dapur. Isinya beras, sedang kresek yang satu berisi gula,telur, minyak, teh dan susu kental manis.
Ma sya Allah. Alhamdulillah. Tak habis-habis Bu Darmi mengucap syukur pada Gusti Allah yang telah mengirim rejeki lewat Mbak Nita dan suaminya.
Ternyata di masa pagebluk ini, masih ada orang yang dermawan. Membagikan apa yang mereka punya untuk meringankan orang lain.
Tak terasa air mata menetes di pipi Bu Darmi. Bersyukur, dia dan anak-anaknya besok bisa berbuka dengan teh manis. Keinginan Dinda untuk minum susu pun terkabul.