Mohon tunggu...
Ira Pranoto
Ira Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Ibu Rumah Tangga

Menebar kebaikan lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cermin | Kenangan Itu

21 April 2020   02:55 Diperbarui: 21 April 2020   03:13 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh : Isrock Yanuar

"Kakak tak bosan mendengarnya, seperti tak bosannya aku menyesap kopi buatanmu tiap bertandang ke sini."

Kurasakan panas menjalar di pipi. Ah, Kak Rafa selalu saja membuat diriku tersanjung.

***

[Mega, datanglah ke rumah!] Pesan whatsapp dari Mbak Santi-sepupuku.

[Ada apa, Mbak?]

[Sudah datang saja. Nanti kau akan tahu.]

[Sekarang?]

[Ya.]

Walau muncul berbagai pertanyaan di kepala, aku tak bertanya lebih lanjut. Percuma, Mbak Santi tak akan menjawab.

Dengan hati menduga-duga, kunaiki motor menuju ke rumah Mbak Santi. Tak biasanya kakak perempuan Kak Rafa itu memintaku datang.

Begitu sampai, aku langsung diajak Mbak Santi pergi, entah ke mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun