"Kakak tak bosan mendengarnya, seperti tak bosannya aku menyesap kopi buatanmu tiap bertandang ke sini."
Kurasakan panas menjalar di pipi. Ah, Kak Rafa selalu saja membuat diriku tersanjung.
***
[Mega, datanglah ke rumah!] Pesan whatsapp dari Mbak Santi-sepupuku.
[Ada apa, Mbak?]
[Sudah datang saja. Nanti kau akan tahu.]
[Sekarang?]
[Ya.]
Walau muncul berbagai pertanyaan di kepala, aku tak bertanya lebih lanjut. Percuma, Mbak Santi tak akan menjawab.
Dengan hati menduga-duga, kunaiki motor menuju ke rumah Mbak Santi. Tak biasanya kakak perempuan Kak Rafa itu memintaku datang.
Begitu sampai, aku langsung diajak Mbak Santi pergi, entah ke mana.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!