Aku mengikuti ajakan mas Hary, aku pikir mas Hary mau makan. Tapi ternyata dia hanya pesan kopi saja, malah mempersilakan aku makan.
" Ga mas, aku tidak lapar" jawabku setelah duduk.
Mas Hary malah mengambilkan aku makanan.
" Mas, aku ke sini bukan untuk makan, aku hanya ingin memberitahu mas kalau aku akan di wisuda bulan depan, dan aku harap mas hadir pada acara tersebut" jawabku penuh harap.
" Dan aku juga mau tanya kenapa mas tidak datang ke rumahku lagi? Apa mas memang sibuk sekali ? atau mas memang mau mengingkari janji mas pada orang tuaku dan padaku? Ingat mas, mas sudah janji pada orang tuaku dan sudah meminta aku pada mereka untuk mempersuntingku nanti setelah aku wisuda dan sekarang aku ke sini meminta kepastian mas" jawabku lirih sambil mengucek-ngucek makanan yang mas Hary sodorkan ke hadapanku tadi.
" Tapi De, mas..." jawabnya sambil menunduk
" Kenapa mas"? tanyaku sambil menatap mas Hary yang kelihatannya gugup.
" Tapi kenapa De, baru datang sekarang ke sini? Kenapa tidak dari kemarin-kemarin ?" tanyanya
" Maksud Mas apa? Aku di rumah menunggu mas, ingat mas sendiri yang sudah janji akan segera menemuiku lagi kalau sudah kelar pekerjaan di sini nya, iya kan?"
" Dan mas sendiri juga tidak memberiku alamat yang lengkap, jadi mana mungkin aku datang ke sini, dan aku perempuan, mana mungkin aku ke sini. Ini juga aku ke sini bersama mas Gibran" jawabku.
" Tapi De, maafkan mas mu ini " Jawabnya sambil menunduk
"Apa maksud mas minta maaf, aku semakin tidak mengerti" jawabku penuh selidik dan semakin heran saja melihat tingkah mas Hary yang  tambah gugup dihadapanku.