Untuk satu resep nastar, saya harus 3 kali trial dan error sebelum ketemu resep pas. Kemudian saya klaim sebagai resep ala saya. Kapan mulainya trial dan error itu? Sebulan sebelum saya berani buka PO kue kering. Tepatnya sebulan sebelum Ramadhan.
Kejelian juga dibutuhkan untuk membaca target market di sekitar kita. Terutama tentang produk yang diminati dan kemampuan atau daya beli. Tidak mungkin saya ujug2 menawarkan kue kering berbahan premium kepada market yang masa bodoh terhadap perbedaan butter dan margarin. Padahal kedua bahan ini memiliki kekhasan masing2 bila diaplikasikan ke masakan.
Yang tak kalah penting adalah kreatifitas mengemas. Memasak ini juga seni. Sebuah karya seni akan diminati bila terbaca pesan keindahannya. Nikmat rasa kuenya. Cantik modelnya, bila penyajiannya tidak memperhatikan kebersihan dan estetika, bisa merusak minat penikmatnya. Maka kemaslah produk dengan hati yang ihlas dan penuh cinta.
Salam 2 Ramadhan 1442 H
Iradah Haris
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H