Mohon tunggu...
Iqlima Hatta Wardhani
Iqlima Hatta Wardhani Mohon Tunggu... Penulis - Halo, saya seorang perempuan 22 tahun yang suka menuliskan pemikiran saya di Instagram, Medium, dan blog pribadi, beberapa kali tergabung dalam project Nulis Bareng yang diadakan beberapa penerbit indie. Karya saya telah menjadi bagian dari 9 buku antologi bersama teman-teman dalam event.

Senang membaca buku dan konten terkait mental health dan pengembangan diri. Menyukai digital drawing, menulis puisi, dan hal-hal yang tenang dan teduh seperti hujan dan malam sunyi. Berharap suatu saat punya sebuah karya kecil berisi kumpulan puisi serta ilustrasi yang dibuat sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Autentik

23 Maret 2024   06:13 Diperbarui: 23 Maret 2024   06:29 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            "Oke, teman-teman, sudah satu jam, sekarang kita masuk sharing session, ya. Kita menceritakan dan diskusi tentang buku yang dibaca masing-masing," kata pemuda yang sepertinya adalah ketua acara ini.

            "Silakan, giliran pertama untuk Finita," Shabira tak mengenal siapa pun di acara ini selain Bayu hingga seorang perempuan cantik dengan rambut dikuncir satu ke belakang memulai bicara. Ia menjelaskan dengan lugas dan lancar isi novel Botchan karya Natsume Soseki. Benar-benar memukau, saat ia begitu hafal nama tokoh-tokohnya dan dengan terampil mengisahkan kritik tersirat tentang sistem pendidikan suatu sekolah di Matsuyama, kota terpencil di Pulau Shikoku.

            Setelah lima orang sudah dapat giliran bercerita---yang berarti acara sore ini usai, Bayu mengajak Shabira pulang bersama.

            "Seru, kan, acaranya? Sayang, aku belum dapat giliran. Kamu juga. Mungkin giliran kita pekan depan. Buku yang kubawa berkisah tentang para penyintas mental illness, salah duanya tokoh dengan depresi dan bipolar. Aku keinget kamu pas baca bukunya. Kamu bisa tetap jadi orang baik dan hebat, Ra, walau kamu punya bipolar. Tulisan dan gambar-gambar kamu indah, kamu bisa berkarya jadi penulis sekaligus ilustrator untuk buku kamu sendiri kalau kamu takut buat jadi guru SD,"

            "Btw, tadi Finita keren banget, ya, gimana menurutmu kalau pertemuan besok aku nembak dia?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun