Merujuk pada media massa sebagai instutusi pers dan institusi bisnis, maka beberapa faktor yang menyebabkan industri media berkembang, yaitu:
- Investasi/ Modal
Industri media tidak bisa tidak, harus memiliki modal dan kekuatan dana yang besar. Tidak mungkin sebuah media hidup hanya dengan kekuatan idealisme atau kemampuan semata. Media harus hidup dari dukungan dana untuk memudahkan pengelolaan media dan menjaga agar para pekerja yang terlibat dalam institusi media, bisa bertahan hidup dari hasil keuntungan media tersebut.
- Sumber Daya Manusia (SDM)
Pekerja media merupakan kekuatan terbesar dalam sebuah institusi media massa. Meski modal, teknologi dan lainnya tersedia; namun jika tanpa SDM, maka media massa tak akan mampu berjalan.
- Perkembangan Teknologi
Teknologi disadari sebagai alat kemajuan ketika memberikan kontribusi konkret atas masyarakat. Persebaran inovasi bias dimulai dari tingkat pengetahuan atau ide baru dari media, ada proses penyerapan teknologi dari masyarakat, selanjutnya masyarakat menyaring teknologi dan inovasi yang dirasa bermanfaat untuk mereka. Saat ini, perkembangan media massa modern tidak terelakkan. Perkembangan teknologi komunikasi ini harus diikuti dengan pemahaman yang layak atas pengguna teknologi itu sendiri.
- Media sebagai entitas ekonomi
Dalam ranah bisnis, media sama halnya dengan perusahaan lainnya yang juga harus berorientasi pada profit. Namun, perbedaan institusi media massa dengan media lainnya adalah, produk yang dihasilkan bisnis media massa adalah produk yang mempengaruhi pemikiran, cara pandang, sikap dan perilaku khalayak terhadap lingkungan. Karenanya diperlukan talent industri di mana pekerja media memiliki keahlian dalam mengolah dan mengemas informasi yang akan sangat berpengaruh pada kualitas produk. Dalam produk tersebut, harus ada kompromi antara idealism, komersialisme dalam balutan profesionalisme.
- Regulasi Media
Regulasi media dalam skala kebijakan, juga sangat menentukan iklim pertumbuhan media massa. Undang-undang yang mengakomodir kepentingan masyarakat, institusi media, dunia usaha dan juga pemerintah, adalah gambaran ideal dalam suatu aturan regulasi. Namun, tentu tidak semua kepentingan tersebut akan terakomodir secara dominan. (Mufid, Muhammad. 2007)
Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa media massa yang saat ini berada di era konvergensi media memiliki peluang perkembangan yang besar karena kemajuan teknologi. Selain itu, perkembangan media juga membuka peluang bagi pekerja media yang berkualitas untuk berpartisipasi dalam perkembangan media massa saat ini sehingga mampu bersaing dengan media lokal, nasional bahkan internasional. Dan yang terpenting saat ini adalah kepemilikan modal yang menjadi sumber kemajuan media, karena banyak media massa, terutama media cetak, tidak mampu bersaing di dunia global karena terkendala oleh modal.
Konvergensi Media
Konvergensi media adalah setiap kemajuan dalam teknologi digital, termasuk media massa, yang melibatkan banyak faktor teknologi seperti integrasi teks, angka, gambar, video, dan suara. Kehadiran internet mendorong media massa menerapkan konsep konvergensi media, seperti media online, surat kabar elektronik, e-book, radio streaming, media sosial yang dipadukan dengan media lainnya. (Prihartono, Anton Wahyu. 2016)
Terry Flew (2008) menyatakan bahwa konvergensi media merupakan hasil persilangan tiga elemen media baru, yaitu jaringan komunikasi, teknologi informasi, dan konten media. Konvergensi media mengubah industri, layanan, dan praktik kerja yang sudah mapan dan memungkinkan bentuk konten yang sama sekali baru.
Jenkins menjelaskan bahwa konvergensi media tertanam dalam konvergensi budaya sebagai interaksi antara media baru dan media tradisional. Ini mempertimbangkan tidak hanya perkembangan teknologi konvergensi, tetapi juga dampaknya terhadap industri media dan khalayaknya.