Ini menjelaskan, hanya karena seseorang punya otoritas untuk memimpin, bukan berarti Ia orang yang pantas untuk diikuti (mengenai level kepemimpinan akan dibahas di tulisan-tulisan selanjutnya).
Ini juga berlaku untuk oknum pemimpin/pejabat publik yang kian hari kian banyak menunjukkan tabiat yang sama sekali tak menimbulkan rasa aman dan kepastian kepada masyarakat.Â
Sebaliknya, malah terus membuat gaduh dengan perilaku-perilaku yang tidak jujur, rakus, ingin menang sendiri, sembunyi dari masalah, dan tak memiliki empati sama sekali.
***
Artikel baru, setiap Rabu dan Sabtu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!