Salah satu menilai kesiapan sebuah negara terhadap AI dapat dilihat dari empat  klaster yaitu infrastruktur, keterampilan, pendidikan, dan tentu saja pelayanan publik. Itulah yang dilakukan Oxford Insight and International Development Research Center dalam menilai sebuah pemerintah pada penggunaan AI. Tajuk judul yang mereka angkat adalah Government AI Readiness Index, khususnya kesiapan sebuah negara dalam penerapan AI.
Pada data tersebut didapatkan bahwa Indonesia berada di peringkat kelima di ASEAN atau lebih tepatnya peringkat 57 dari 194 negara yang disurvei. Angkanya masih cukup rendah yaitu di skor 5,42.Â
Secara tak langsung Indonesia belum benar-benar siap atau bisa dibilang masih dalam proses adaptasi. Bahkan bisa belajar dari negara ASEAN yang bahkan sudah lebih dahulu memulainya. Ini jadi kesempatan besar dalam membangun industri, apalagi di tahun 2030 Indonesia akan jadi ekonomi terbesar nomor empat di dunia dan pertama di Asia Pasifik. Â Makin banyak industri akan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang diharapkan.
Hubungannya dan birokrasi karena makin sedikit kouta manusia yang sebagian besar digantikan Robot AI. Cara ini mendorong generasi muda berinovasi dan menjadi orang yang unik, sesuatu yang tak bisa digantikan oleh AI. Bahkan pekerjaan di masa depan jadi PNS bukanlah sebuah kebanggaan, tapi para CEO startup ternama atau bahkan konten kreator yang buat calon mertua meleleh. Semoga postingan ini menginspirasi dan mengedukasi, Have a Nice Days.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H