Bukan hanya itu saja, kelemahan terbesar buku adalah tidak tahan air. Siap-siap saja buku baru Anda harus rusak sampul atau isinya saat terkena air. Kindle punya daya tahan dari percikan air hingga tenggelam di dasar kolam renang. Itu karena sudah punya sertifikat anti air khas IPX8 yang sering ditemukan pada ponsel flagship.
Bentuknya sangat pas di tangan dan ringan, sehingga mudah dibawa, seperti membawa sebuah notes berukuran pergi panjang pipih. Bukan saja sebagai media membaca e-book saja. Ternyata Kindle bisa terhubung dengan internet, melahap konten seperti browsing, menonton film hingga bermain game. Walaupun efeknya baterai lebih cepat habis.
Urusan harga dan fleksibilitas, Kindle memang mahal di awal tapi murah dikemudian hari. Ibarat berinvestasi sebuah benda elektronik yang tahan lama tapi punya segudang kemudahan di masa depan.Â
Harganya jelas jutaan untuk sekali membelinya, beda dengan harga buku yang hanya puluhan atau ratusan ribu. Namun harga itu akan murah saat membeli buku di Amazon atau layanan berbayar lainnya. Bahkan harganya separuh harga buku fisik dan tak jarang ada buku yang didapatkan cuma-cuma karena sudah melewati tenggat.Â
Tingkat praktis lainnya karena Kindle sangat praktis dibaca saat Kindle ketinggalan di rumah. Ia bisa bersifat lintas device, cukup menginstal aplikasi Kindle baik via Android maupun iOS. Jadi tak perlu khawatir karena bisa mengakses di mana pun buat pengganti kindle.
Pilih mana, e-reader vs Tablet
Keduanya punya pangsa yang sangat berbeda meskipun punya ukuran yang tidak jauh berbeda. Perusahaan kenamaan seperti Apple, Samsung hingga Huawei punya Tablet dan dianggap punya segmen yang sangat banyak. Hanya saja pada e-reader Kindle bermain sendiri dengan sejumlah kompetitor yang jauh di bawahnya.
Kindle diperuntukkan khusus untuk membaca konten berbasis e-book seperti buku, majalah, hingga komik. Memang bisa digunakan seperti mendengarkan audio book, mendengarkan musik, menonton film hingga main game. Hanya saja ukuran penyimpanannya yang kecil serta memiliki layanan yang kurang nyaman untuk multimedia.
Kita sering salah kaprah karena menilai Kindle punya kapasitas yang kecil mulai dari 4GB hingga 32GB. Untuk data e-book berbentuk Mobi jelas sangat besar dan memuat banyak buku hingga ribuan buku, akan tetapi performanya tetap ngebut. Harus dicatat, jangan samakan konten e-book dengan file musik atau file video. Lebih baik menggunakan tablet karena punya spesifikasi layar, penyimpanan, dan kualitas penyajian.
Sedang e-reader lebih pada penggunaan tanpa gangguan dan sifat multitasking. Membaca di e-reader akan menjauhkan dari notifikasi mengganggu dan aplikasi pemecah konsentrasi sehingga kualitas membaca jadi berkurang. Beda dengan tablet yang menyerupai ponsel pintar dalam penyajian konten. Intinya keduanya punya segmen berbeda dengan pengguna berbeda.
Fitur kekinian yang ditanamkan di dalam Kindle seakan memudahkan membaca seperti: Instant Dictionary (mengetahui makna setiap pengertian kata), Vocabulary Builder (menyimpan perbendaharaan kata sulit tadi sehingga bisa tahu di halaman selanjutnya ada kata serupa), serta Highlight dan Note (mencatat atau menandai kalimat serupa).