Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

E-Reader, Menikmati Cara Membaca Praktis dan Kekinian

23 Juli 2019   18:00 Diperbarui: 24 Juli 2019   12:44 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi e-ink yang tampil menawan

Teknologi yang digunakan oleh Amazon tergolong unik yaitu e-ink, ia memiliki 2 bagian elektroda pada bagian atas dan bawah. Pada elektroda bagian atas bersifat tembus karena bagian inilah yang mengatur jumlah pigmen sehingga mampu menghasilkan karakter kata yang bisa dilihat dengan mata. Pada elektroda bagian bawah menjadi background layar yang menjadi konsep dasar e-ink. 

Kedua pigmen dari layar saling sinergis satu sama lain khususnya elektroda yang membutuhkan tegangan dalam menghasilkan polarisasi. Alhasil pigmen hitam yang bermuatan positif tertarik ke lapisan elektroda yang bermuatan negatif. Serta pigmen putih yang bermuatan negatif akan tertarik pada lapisan elektroda yang bermuatan positif.

Kedua elektroda punya tegangan yang sangat kecil dan hemat daya, sehingga ia bisa digunakan dalam jangka waktu lama tanpa pengisian daya. Kelebihan inilah sehingga pada layar akan terus menampilkan karakter tanpa tegangan sama sekali. Itu terlihat saat membeli Kindle, ia tetap nyala dalam waktu yang sangat lama.

Itu semua karena teknologi e-ink yang sekali tegangan dialirkan pada setiap titik elektroda, maka pigme-pigme tadi akan tetap berada pada posisinya. Yakni di permukaan transparan bagian atas layar, beda dengan layar IPS, Amoled, dan LCD. Layar e-ink tidak terpengaruh oleh gravitasi karena adanya cairan antara dua elektroda yang memisahkan dua posisi pigmen.

Tak berhenti di situ saja, Amazon pun memadukan layar e-ink pada Kindle dengan format tulisan yang ringan. Pilihan tersebut jatuh pada format MobiPocket yang tampak ringan meskipun halaman berapa pun kita membuat e-reader. 

Proses memindah halaman pun mudah karena dari kiri atau kanan. Bila umumnya yang kita baca berbentuk pada perangkat elektronik seperti di ponsel, laptop atau tablet menggunakan format PDF yang lemah. Akan ada lag yang sangat besar sehingga pengalaman membaca terganggu dan proses membacanya dari bawah ke atas. 

Amazon tahu bahwa ia tidak bisa hanya terpaku dengan menciptakan produk saja tanpa ekosistem. Ia pun membuat layanan buku berbayar yang bisa dibeli oleh pembaca. Harganya jauh lebih murah dan pastinya royalti dan keuntungan dari pembaca semakin besar.

E-reader, Menyelamatkan Pohon dan Nasib penulis

Kebutuhan akan kertas masih sangatlah  besar, salah satunya adalah kebutuhannya menjadi bahan baku bacaan seperti buku dan majalah. Ada banyak proses yang melibatkan dalam menghasilkan kertas, mulai dari bahan kimia, air, dan bahan bakunya dari bubur kayu. Itu belum termasuk dari limbah buangan yang dihasilkan dari proses pengolahan kertas.

Mengejutkan lagi karena sebuah pohon yang punya usia 5 tahun yang kemudian diolah menjadi kertas hanya mampu menghasilkan 1 rim kertas atau setara 500 lembar. Sedangkan rata-rata sebuah buku saat ini 200-250 lembar, itu artinya sebuah pohon hanya mampu menghasilkan dua buku saja. Itu belum lagi termasuk penggunaan kertas lainnya untuk dokumen, koran, majalah, katalog hingga brosur yang memakan banyak kayu. Dibutuhkan begitu banyak pohon atau bahkan kertas olahan yang tidak sedikit. Cara pengguna beralih ke digital, sedikit banyak mengurangi konsumsi kertas dan menyelamatkan pohon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun