Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Lapangan Sepak Bola dan Harga Diri Sebuah Bangsa

5 Desember 2017   14:47 Diperbarui: 6 Desember 2017   13:46 8521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pun melihat dengan gamblang bahwa banyak dari stadion di tanah air punya rumput di bawah standar yang ditetapkan oleh FIFA dan AFC selaku induk organisasi. Walaupun punya banyak stadion dengan kapasitas tribun yang sangat besar, masalah rumput seperti diabaikan sama sekali. Selain itu rumput yang digunakan ialah rumput yang tumbuh di lokasi setempat bukan dari impor karena menghitung biaya yang sangat besar.

Efeknya kita tidak pernah melihat aliran umpan-umpan pendek yang diperagakan, hanya umpan lambung langsung ke jantung pertahanan lawan. Akibatnya karena pengaruh lapangan yang buruk.

Saya pun berharap pemerintah kita mencontoh negeri tetangga kita punya lapangan yang cukup baik termasuk dalam kondisi hujan. Saya pun lumayan banyak menyaksikan dari sejumlah pertandingan dari negeri tetangga melalui channel Youtube. Terbukti lapangan tetap terawat dengan baik walaupun hujan sangat deras sekalipun. Mereka menganggap rumput adalah masalah sensitif yang harus diperhatikan dan dibenahi.

Rumput itu jati diri bangsa

Bagaimana perasaan anda sebagai penonton saat melihat pertandingan dengan kondisi lapangan layaknya kubangan?

Pasti buru-buru Anda memindahkan channel TV ke acara lain yang lebih menghibur, mengabaikan Timnas yang sedang bertarung membawa nama bangsa selama 90 menit di atas lapangan.

Lalu bagaimana kalau kalian yang harus menjadi pemain?

Pasti mereka berpikir dalam hatinya:

Ini cobaan apalagi?

Walaupun bagi pemain Timnas ini sudah terbiasa karena banyak dari pertandingan liga yang berlangsung dalam kondisi becek.

Bagaimana kalau yang bertanding ialah tim tamu yang datang jauh-jauh dari negerinya dan kemudian bermain di lapangan yang penuh dengan lumpur pasti harga diri bangsa dipertaruhkan. Kemudian disiarkan di TV baik siaran lokal dan bahkan disiarkan oleh TV negara tersebut, semakin malu sebuah bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun