Sesampainya di mulut gang, Andi melihat Mila - adik kelasnya di SMA dulu - sedang menjemur pakaian. Mila tersenyum menyapa, tapi buru-buru masuk rumah begitu ibunya memanggil. Andi tahu, Tante Yuli, ibunya Mila, nggak suka anaknya deket-deket sama anak punk.
"Bang Andi!"
Teriakan Dika, bocah SD tetangganya, membuyarkan lamunan. Dika berlari menghampirinya dengan mata berbinar-binar.
"Bang, kapan ngajarin saya gitar lagi? Kemaren keren banget pas Abang manggung di ulang tahunnya Mba Sari!"
Andi tersenyum, mengacak-acak rambut Dika. Paling tidak masih ada yang memandang dirinya utuh, tidak sebelah mata. "Besok ya, kalo Abang udah selesai bantuin Emak."
Di depan rumah, Emak sedang menyapu teras. Raut wajahnya kusut, nampak kesal, tapi agak melunak sedikit ketika melihat beras yang Andi bawa.
"Ganti baju sana, bantuin Emak masak."
Andi mengangguk tanpa banyak kata, setelah punggung tangan Emak diciumnya di beranjak masuk. Di dapur, sambil mencuci sayur, dia memberanikan diri untuk bicara.
"Mak, besok band Andi mau manggung di acara ulang tahun kota Tangerang. Di alun-alun."
"Terus?"
"Andi... mau ngundang Emak sama Bapak, nonton."