Di tanganku, buku harian Pak Ismail terasa hangat. Ada satu halaman kosong di bagian akhir, menunggu untuk diisi. Mungkin inilah saatnya bagiku untuk menulis babak baru dari kisah yang tidak akan pernah berakhir ini.
-Tamat-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!