Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Angin Sore yang Berbisik di Antara Dedaunan

17 Agustus 2024   12:43 Diperbarui: 17 Agustus 2024   13:04 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku mencintaimu, Basri," bisik Daniar dalam mimpinya, suaranya lembut dan penuh kerinduan.

Daniar terbangun dengan perasaan kosong. Kasihnya tak sampai, cintanya akan selamanya menjadi bagian dari masa lalunya. Dia akan terus mencintai Basri, meskipun takdir telah memisahkan mereka.

Di tepi sungai yang mengalir tenang, Daniar terus menanti, menanti sebuah keajaiban yang tidak akan pernah datang. Dia menanti Basri, lelaki yang telah mencuri hatinya lalu meninggalkan luka yang tidak kunjung reda.

"Basri..." bisik Daniar, suaranya serak, tertelan angin sore yang berbisik di antara dedaunan.

-Tamat-

Iqbal Muchtar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun