Andi dekatkan lagi kepalanya untuk mendengarkan nafas Yuni. "Aku sayang kamu, Mas."
Andi langsung berdiri, wajahnya memucat, lalu dia menyuruh teman-temannya untuk menelepon ambulans.
"Pak, mau kemana, Pak!" tanya Marisa.
Andi tidak menjawab, dengan wajah panik dia beranjak menjauh dari tubuh Yuni yang semaput.
-Tamat-
Cerpen ini terinspirasi dari karya S. Eleftheria dengan judul : Yuni terlanjur cinta diam-diam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H