Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Temukan Aku, Cinta!

29 Mei 2024   13:03 Diperbarui: 29 Mei 2024   13:05 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Jean-Luc dan Claire duduk di depan pintu gudang anggur, menatap bintang-bintang yang berkelip di langit Provence. Jean-Luc, dengan pikiran yang kacau oleh peristiwa malam itu, merasa kehilangan harapan untuk menemukan Amelie.

Namun, saat mereka bersiap untuk meninggalkan gudang anggur, sebuah suara lembut terdengar dari kegelapan. "Jean-Luc?" suara itu memanggil, hampir tidak terdengar di atas angin malam. Jean-Luc terdiam, hatinya berdebar kencang. Ia berbalik dan melihat sosok yang berdiri di pintu gudang, bayangannya diterangi oleh cahaya bulan.

"Amelie."

Amelie melangkah perlahan, wajahnya penuh dengan air mata dan senyum yang lelah. "Aku tahu kamu akan menemukanku," ucapnya dengan suara yang bergetar.

Jean-Luc, yang tidak percaya dengan apa yang ia lihat, segera berlari ke arahnya, mereka berpelukan saling melepas rindu. Amelie menjelaskan bahwa ia harus menghilang untuk melindungi dirinya dari Antoine, yang obsesinya menjadi ancaman bagi keselamatannya. Ia telah meninggalkan petunjuk-petunjuk itu, berharap bahwa hanya Jean-Luc yang akan dapat memecahkannya dan menemukannya.

Sayangnya, Antonie sempat mengetahui beberapa petunjuk yang Amelie berikan, Antonie sempat beberapa kali mencurigai gudang anggur itu sebagai tempat persembunyian Amelie, dengan kecerdasan dan pengalamannya memadu kasih dengan seorang detektif membuat Amelie dapat menghilangakan jejaknya.

Claire, yang menyaksikan Jean-Luc dan Amelie dari kejauhan, hanya tersenyum dengan perasaan yang campur aduk. Ia tahu bahwa cintanya kepada Jean-Luc harus berakhir saat itu juga, tetapi ia juga merasa lega, karena sahabatnya Amelie masih hidup.

-Tamat-

Iqbal Muchtar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun