KOTA Paris yang romantis, di bawah pesona bayang-bayang Menara Eiffel yang megah, detektif Jean-Luc Delacroix menemukan dirinya terjerat dalam sebuah kasus yang cukup pelik, bukan hanya kecerdasannya yang diuji, tetapi juga hati dan cintanya.
***
Jean-Luc, seorang detektif swasta yang terkenal dengan kemampuannya mengungkap misteri paling rumit, sedang dihantui oleh sebuah kasus yang belum terpecahkan: hilangnya seorang wanita muda, Amelie. Seorang gadis Perancis yang cantik memiliki kulit sehalus porselen, pipi merona alami, dan mata biru yang bersinar terang. Rambut cokelatnya yang bergelombang lembut mengalir bebas, memberikan kesan elegan. Bibir merah mudanya dan senyum mempesonanya memancarkan kehangatan dan keanggunan khas gadis Perancis.
Setiap petunjuk yang Jean-Luc ikuti hanya membawanya kembali ke kenangan masa lalu mereka yang indah, saat mereka berjalan berdua di sepanjang Seine, berbagi gelak tawa serta mimpi. Gadis itu adalah cinta pertamanya.
Suatu malam, saat hujan turun membasahi jalanan berbatu di Le Maris, Jean-Luc menerima sebuah surat misterius dengan aroma parfum yang dulu sering dipakai Amelie. Surat itu memintanya untuk datang ke sebuah kafe tua La Maison Rose di Montmartre. Meski jantungnya berdebar ketika membaca surat itu, ia tetap memutuskan untuk pergi ke dengan harapan dapat menemukan jawaban yang telah lama ia cari.
Setibanya di tempat itu, dan di antara bisikan para pelanggan yang mengalir bersama melodi akordeon yang melankolis, Jean-Luc bertemu dengan seorang wanita yang wajahnya sangat tidak asing baginya. Wanita itu bernama Claire, sahabat Amelie, dari mata hijaunya, sepertinya dia sedang menyimpan sebuah rahasia yang dalam. Claire mengatakan, Amelie menghilang karena ingin melarikan diri dari kehidupannya yang tidak bahagia, termasuk dengan Jean-Luc.
Kata-kata yang meluncur dari mulut Claire menusuk hati Jean-Luc. Kisah cinta antara Jean-Luc dan Amelie bagaikan samudera, luas dan tak terukur, penuh dengan ombak emosi yang tak terduga. Setiap tatapan mata Amelie membuat Jean-Luc terhanyut dalam kedalaman perasaannya, mereka berdua adalah pelaut yang mengarungi lautan cinta tanpa akhir.
Hingga tiba saat itu, Amelie pergi meninggalkan Jean-Luc begitu saja, tanpa alasan, tanpa pertengkaran. Sejak saat itu, Jean-Luc kehilangan separuh hatinya lalu memutuskan untuk hidup sendiri
Tidak hanya kata-kata itu, Claire juga mengungkapkan sesuatu. Dengan suara yang gemetar, ia mengakui bahwa ia telah jatuh cinta dengan Jean-Luc sejak lama, Claire juga menambahkan bahwa Amelie pergi karena ia tahu tentang perasaan terlarang itu.
Di antara gemericik hujan, di tengah-tengah labirin cinta dan pengkhianatan, Jean-Luc harus memilih antara mengejar bayangan Amelie yang mungkin tidak pernah ia temukan atau menghadapi masa depan bersama Claire, yang telah lama berdiri menantinya di dalam kesunyian.