Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Embun di Ujung Rindu

17 Desember 2023   08:29 Diperbarui: 17 Desember 2023   10:05 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerangan di desa ini tentu berbeda dari tanah Jawa, aku sudah terbiasa berjalan di sepertiga malam menuju Surau yang hanya di terangi cahaya bulan.

Baru beberapa meter langkahku menuju surau, firasatku mengatakan ada sesuatu yang lain rasanya, seperti ada sesuatu yang mengikutiku dari belakang. Harimau, firasatku mengatakan bukan.

"Berhenti jangan bergerak." Sebuah besi bulat dan dingin menempel di punggungku. "Kamu ayah dari Basri, kalau iya anggungkan kepala, jangan bersuara," perintahnya, aku menganggukkan kepala. "Bungkus." Setelah mendengar kata itu, kepalaku di tutupi oleh kain hitam, tanganku diikat, aku diseret dan diangkut dengan sebuah mobil.

Aku bingung dan juga takut mereka akan membawaku kemana, aku memikirkan Mar dan Basri sepanjang perjalanan mereka membawaku, tiba-tiba mobil berhenti. "Ayo cepat turun," teriak mereka.

Sepertinya aku tidak sendiri, karena aku juga mendengar suara orang lain yang memohon untuk di lepaskan. Suara adzan subuh berkumandang sayup-sayup bersamaan dengan suara teriakan dari senapan.

Embun meluncur pelan dari ujung daun hingga meresapi bumi yang kini terbuka untuk menyambut sinar matahari.

-Tamat-

Iqbal Muchtar


#cerpenbebas

#pulpen

#sayembarapulpenx

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun