RESEPSIONIS, itu menatapku tajam. Sebelumnya ia hanya duduk dibalik mejanya yang tinggi, ketika ia duduk yang nampak hanya kepalanya saja, wajahnya manis namun saat menatapku sungguh sangat menakutkan.
"Suratno," ia melirik sambil memanggil namaku.
"Saya," aku mengacungkan tanganku, ada beberapa orang di ruangan itu, sepertinya mereka memiliki tujuan yang sama denganku.
"Belum punya KTP ya?" tanyanya ketika aku menghampirinya di meja resepsionis itu.
"Masih sekolah bu," jawabku.
"Persyaratannya harus sudah punya KTP, tapi, bu Paramitha minta kamu untuk interview di ruangan yang paling ujung," katanya.
"Iya bu, jadi saya harus ke sana?"
"Iya, kamu bawa portofolionya kan?"
Aku menggaruk kepalaku mendengar kata itu, "Iya," jawabku singkat sambil melemparkan senyuman bingung. Aku menganggukkan kepala sambil menatapnya yang berarti meminta izin untuk pergi dari hadapannya lalu melangkahkan kakiku menuju ruangan itu sambil berfikir keras tentang kata yang baru saja aku dengar tadi.
"Permisi," kataku ketika aku membuka pintu ruangan.