Mobil itu membawaku kerumah sakit, sebuah perintah dari pria yang mengerikan itu, namun kini ia tidak lagi menyeramkan bagiku.
***
Setelah aku sampai di rumah sakit, aku segera menghampiri wanita tua itu, ia sedang berbaring di atas brankar dorong, ia akan segera dibawa ke ruang operasi.
Aku duduk di ruang tunggu yang sepi, bersama pria itu, yang ternyata adalah anaknya. Dia berkata kepada aku, "Namamu siapa?" Ia menatapku.
"Aku tidak tahu pasti, tapi teman-temanku di jalanan memanggilku Sengklek." jawabku.
"Sengklek ... terdengar unik." Ia masih menatapku, "Kamu tinggal dengan siapa?" lanjutnya.
"Aku tidak punya siapa-siapa, tapi ada nenek yang dulu pernah mengurusku, tapi, dia sudah meninggal tiga tahun yang lalu." ucapku dengan nada sedih.
"Siapa nama orang itu." Pria itu terlihat sangat ingin mengetahui wanita tua yang mengurusku itu.
"Nenek Sulastri." kataku polos.
"Sulastri ..." teriak pria itu, Ia segera mencari-cari sesuatu dari ponselnya ketika ia terkeut mendengar nama Sulastri.
"Ini ..." katanya sambil menyodorkan foto dari ponselnya.