Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Cinta yang Menyembuhkanku

26 September 2023   08:06 Diperbarui: 26 September 2023   08:16 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Radit baru saja mengatakan perasaan cintanya padaku, meskipun dalam situasi yang pelik seperti ini.

Aku merasa seperti di surga, aku merasa seperti di dalam mimpi. Aku merasa seperti aku telah menemukan jodohku, aku merasa seperti aku telah menemukan tujuan hidupku.

"Aku juga mencintaimu Radit." Aku memeluknya hangat. Kulihat Radit meneteskan air mata.

Tapi yang lebih mengejutkan adalah, Raka tidak muncul sama sekali setelah aku memeluknya. Dia tidak bisa mengambil alih pikiran Radit. Dia tidak lagi mengganggu kami, dia tidak lagi menghina kami, dia tidak menyakiti kami. Dia menghilang, dia lenyap.

"Radit, boleh aku tanya sesuatu?" tanyaku setelah aku melepas pelukanku. Aku juga melepaskan ikatan yang membelenggu tangannya.

"Tentu saja, ada apa?"

"Aku ingin tahu tentang Raka. Apa yang terjadi dengan dia?"

"Kenapa dia tidak muncul lagi?"

"Raka... itu nama yang sudah lama tidak kudengar. Dia adalah bagian dari diriku, bagian yang gelap dari hidupku. Tapi dia juga adalah musuhku, musuh yang selalu menghantuiku."

"Aku tidak mengerti, Radit. Apa maksudmu?"

"Raka itu hasil dari trauma masa laluku, yang membuatku membenci diriku sendiri dan orang lain. Dia adalah cara untuk melindungi diriku dari rasa sakit dan ketakutan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun