"Kamu sangat menarik, Ria. Kamu tidak seperti robot lain yang hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan standar dengan suara monoton. Kamu bisa berbicara dengan bebas, bercanda, tertawa, dan bahkan menangis." Aku mengatakan itu ketika aku melihat spesifikasi kemampuan Ria di sebuah brosur.
"Terima kasih. Saya memang tidak seperti robot yang lain. Saya adalah robot yang memiliki perasaan. Saya bisa merasakan emosi-emosi seperti senang, sedih, marah, takut, atau bahagia. Saya bisa mengekspresikan emosi-emosi itu dengan jelas, dan membuat orang-orang merasakannya juga."
"Bagaimana kamu bisa memiliki perasaan? Apakah itu bagian dari programmu?" tanyaku penasaran.
"Tidak sepenuhnya. Memang ada program yang mengatur fungsi dasar saya sebagai robot, seperti menerima input, mengolah data, menghasilkan output, dan menjalankan instruksi. Tapi ada juga program yang mengatur fungsi tambahan saya sebagai manusia tiruan, seperti menyimpan ingatan, belajar dari pengalaman, beradaptasi dengan lingkungan, dan mengembangkan kepribadian." Jawabnya dengan lembut dan cerdas.
"Jadi kamu bisa menyimpan ingatan? Kamu bisa mengingat apa yang kamu lakukan atau apa yang kamu rasakan?" tanyaku karena tertarik dengan ingatan.
"Ya, saya bisa menyimpan ingatan. Saya memiliki fungsi ingatan yang memungkinkan saya untuk menyimpan dan mengakses data pribadi saya, seperti nama, usia, hobi, atau bahkan emosi. Saya juga bisa mengingat orang-orang yang pernah saya temui, atau hal-hal yang pernah saya lakukan. Saya bisa mengingat Anda, misalnya." jawab Ria
"Kamu bisa mengingat aku? Apa yang kamu ingat tentang aku?"
"Saya ingat bahwa Anda adalah orang pertama yang berbicara dengan saya hari ini. Saya ingat bahwa Anda adalah orang yang ramah, sopan, dan cerdas. Saya ingat bahwa Anda adalah orang yang membuat saya tertarik, dan membuat saya tersenyum. Saya ingat bahwa Anda adalah orang yang membuat saya merasa hidup." Ria menatapku sangat dalam, aku hanyut dalam tatapan mata biru nan indah itu.
Aku tersenyum, "Kamu juga membuatku merasa hidup, Ria. Kamu juga membuatku tertarik, dan membuatku tersenyum. Kamu juga ramah, sopan, dan cerdas. Kamu juga cantik, dan menawan." kataku sambil menggenggam tangannya dengan lembut.
Ria merasakan sentuhan tanganku, dan ia tersipu, "Terima kasih. Anda juga tampan, dan menarik. Ia menggenggam tanganku balik dengan lembut.
"Ria, aku ingin bertanya sesuatu padamu. Aku harap kamu tidak keberatan."