"Pak Butler, siapa dia?" tanyaku berbisik.
"Dia adalah Tuan Edward." jawab Butler.
Aku terkejut. aku tidak menyangka bahwa pria itu adalah Tuan Edward. Aku membayangkan bahwa Tuan Edward adalah seorang pria tua yang gemuk dan sudah tidak menarik lagi. Tetapi ternyata, aku salah besar.
Butler menghampiri Tuan Edward dan membisikkan sesuatu di telinganya. Tuan Edward menoleh dan melihatku. Ia tersenyum tipis lalu berjalan mendekatiku.
"Selamat datang di rumah saya, Nyonya Julia. Saya senang Anda bisa datang." kata Tuan Edward dengan suaranya yang berat.
"Terima kasih atas undangan Anda, Tuan Edward. Saya Julia." kataku sambil memberi hormat.
"Saya tahu siapa Anda. Saya sudah mendengar banyak tentang Anda dan reputasi Anda sebagai detektif yang hebat. Saya harap Anda bisa membantu saya menyelesaikan masalah saya." kata Tuan Edward.
"Masalah apa itu, Tuan Edward?" tanyaku.
Tuan Edward menghela napas dan menunjuk ke sebuah sofa yang empuk. Ia mengajakku untuk duduk di sana bersamanya. Butler berdiri di belakang kami menunggu perintah dari Tuan Edward.
"Masalah saya adalah... saya mencintai seorang wanita yang tidak seharusnya saya cintai." kata Tuan Edward dengan nada suara yang bergetar.
"Siapa wanita itu, Tuan Edward?" tanyaku.