Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen : Melodi yang Berdenyut di Hatiku

15 Agustus 2023   10:00 Diperbarui: 15 Agustus 2023   10:05 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku berlari meraih telepon genggamku, "Nala... Halo Nal, Aku bikin lagu baru." Teriakku.

"Mmmm... berapa hari kita tidak komunikasi, sekalinya telepon cuma kasih kabar baru selesai bikin lagu." Nala dari sisi lain telepon genggam itu berbicara dengan nada datar dan sepertinya sedikit kesal.

"Maaf Nala" Jawabku.

Nala seorang penulis, kami bertemu di kampus, aku jurusan teknik Nala jurusan Sastra, kami bertemu dalam sebuah acara besar di kampus kami, Nala pacarku.

"Maaf..." Ujarnya, "Selalu maaf."

"Aku tidak bisa membagi waktuku dengan kamu, maaf ya Nala" Pintaku.

"Mungkin hari ini hari yang tepat untuk kita berpisah"

"Hah..."

"Kamu pasti mengerti maksud pembicaraan kita, bukan?"

"Nala, kamu bercanda kan?"

"Canda itu hilang di curi waktu, tawa itu lenyap dibawa impian, tersisa hanya piring yang dikerubungi oleh semut-semut yang merasa bosan menghabiskan canda dan tawa itu" Sahut Nala dengan lantang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun