Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen : Istriku Menggemaskan

29 Juli 2023   10:00 Diperbarui: 16 Agustus 2023   16:07 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini, dia ingin menonton bintang jatuh di langit malam. Aku mengajaknya ke sebuah villa yang berada di desa terpencil, langit malam di sana sangat indah karena tidak terhalang oleh gedung-gedung tinggi seperti di kota. Namun, saat itu langit tiba-tiba mendung tanpa bintang, apa lagi bintang jatuh. Aku merasa khawatir karena tak mungkin bisa memenuhi keinginannya, aku tidak ingin Nayla kecewa. Sebagai gantinya, aku mencari di internet sebuah video hujan bintang dan menayangkannya di layar TV. Aku melihat raut wajah senang itu, hanya 2 menit ia menggantinya dengan Ratatouille, aku melihatnya sedang nyaman berbaring di sofa yang hangat, kuputuskan untuk berbaring disampingnya, aku sudah lelah hari ini, mataku terasa berat sekali.

"Radit..."

"Radit bangun," Nayla membangunkanku, ia menarik rambutku persis seperti adegan tikus di dalam film Ratatouille.

"Nayla, ini masih jam satu," Kulihat jam yang melingkar di tanganku.

"Bangun... aku mau makan," Teriak Nayla yang duduk dipunggunku dengan menarik-narik rambutku dengan kedua tanggannya.

"Kita pulang ke kota aja ya, cari makan di jalan," Ajakku.

"Ngak... Radit harus masak..." Pintanya, dengan menarik-narik rambutku.

"Hah..." Aku terkejut dan kebingungan mata ku terbelalak lebar, rasa kantukku hilang seketika, aku bukan chef, masak telor dadar saja hangus.

"Ayo... cepet," Nayla menarik-narik rambut ku, menyuruhku bangun.

"Iya... iya..." Aku bergegas bangun.

Kami menuju dapur dan melihat ke dalam kulkas, pemilik villa ini menyediakan beberapa jenis sayuran, kol, wotel, kentang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun