Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Di Balik Tembok Biru

26 Juli 2023   10:00 Diperbarui: 26 Juli 2023   10:06 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama pertempuran, aku sering meragukan diri sendiri. Apakah aku dan teman-temanku mampu mengalahkan Malachi dan mengembalikan kota ini seperti sebelumnya? Apakah aku cukup kuat dan bijaksana untuk memimpin teman-temanku menghadapi pertempuran ini?

Namun, di tengah keraguan itu, Gwen selalu ada di sampingku memberikan dukungan. Dia mengingatkan bahwa keajaiban yang kami temukan di taman rahasia datang dari kepercayaan, kegigihan, dan persahabatan. Aku menyadari bahwa kekuatan sejati kami bukan hanya datang dari sihir, tetapi dari ikatan batin yang kami miliki.

Dengan semangat yang selalu kami bangun setiap saat, kami terus berjuang. Kami belajar dari kegagalan kami dan menemukan cara-cara baru untuk mengatasi rintangan yang muncul. Setiap anggota tim kami membawa keahlian dan keunikan yang berbeda, dan bersama-sama kami menjadi tim yang tak terkalahkan.

Ketika pertempuran semakin berkecamuk, aku menemukan sebuah petunjuk yang mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk mengalahkan Malachi adalah dengan menggunakan cinta dan kasih sayang. Malachi adalah orang yang merasa kesepian dan ditinggalkan di masa lalu, dan kekuatan cinta adalah kunci untuk membuka hatinya.

Kami menyusun rencana untuk menyampaikan pesan cinta kepadanya. Kami juga berusaha mencari tahu cerita masa lalu Malachi dan alasan di balik ambisi kekuasaannya. Kami berusaha memahami dan menyadari bahwa, di balik kejahatan yang dia tunjukkan, ada luka batin yang perlu diobati.

Kami berbicara dengan tanaman dan makhluk magis di kota itu untuk membantu kami menyampaikan pesan cinta dan kebaikan ke seluruh kota. Mereka bekerja bersama kami, menciptakan keajaiban sihir yang tidak hanya menyembuhkan kota tua itu tetapi juga menyembuhkan hati Malachi.

Ketika akhirnya kami berhadapan lagi dengan Malachi, kami menyampaikan pesan cinta dan pengertian. Kami berbicara tentang masa lalunya, membujuknya agar memilih untuk mengubah arah hidupnya. Kami mengajaknya bergabung dengan kami dan menjadi bagian dari proses pemulihan kota.

Pada awalnya, Malachi marah dan mencoba menolak tawaran kami. Namun, sedikit demi sedikit, hatinya mulai melembut. Dia menyadari bahwa ada harapan dan kebaikan di dunia ini yang mungkin telah hilang selama ini. Akhirnya, dia memilih untuk berubah dan memperbaiki kesalahan masa lalunya.

Ketika Malachi bergabung dengan kami, keajaiban sihir semakin menguat. Kota tua itu kembali hidup, terlihat lebih indah dan penuh warna daripada sebelumnya. Bukan hanya bangunan dan tanaman yang hidup, tetapi juga semangat dan kegembiraan penduduknya.

Perjalanan kami berakhir dengan kedamaian dan kegembiraan. Kami berhasil mengatasi kekuatan gelap dan menghidupkan kembali kota tua dengan cinta, persahabatan, dan kepercayaan. Tembok biru yang dulunya menandai batas antara kota tua dan taman rahasia kami kini menjadi simbol persatuan dan kekuatan yang sejati.

Kami meninggalkan kota itu dengan perasaan bahagia dan penuh harapan untuk masa depan. Pengalaman kami di balik tembok biru telah membawa perubahan besar dalam diri kami, dan kami tahu bahwa petualangan kami tidak berakhir di sana. Dunia penuh dengan keajaiban yang menunggu untuk ditemukan, dan kami siap untuk menghadapinya bersama-sama, sebagai tim yang tak terpisahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun