Kegiatan sosialisasi ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu observasi, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini terbagi menjadi 7 minggu yang meliputi,
1. minggu pertama yaitu tahap observasi dimana dilakukan kunjungan kepada petani kakao di daerah Kencong, Jember. Tahap observasi ini dilakukan untuk memperoleh informasi potensi petani yang selama ini menanam tanaman kakao.
2. minggu kedua, yaitu dilaksanakan tahap identifikasi masalah. Tahap ini dilakukan diskusi untuk mengetahui masalah dan kendala yang dihadapi oleh sasaran sosialisasi. Hasil diskusi diperoleh bahwa kulit buah kakao belum banyak dimanfaatkan karena sebagian besar digunakan untuk pakan ternak atau hanya dibuang.
3. minggu ketiga, yaitu tahap perencanaan. Tahap ini dilakukan dengan merencanakan solusi dari permasalahan yang ada dalam kelompok tani tersebut.Â
Solusi dari permasalahan tersebut yakni memanfaatkan limbah kulit kakao menjadi bahan pembuatan sabun cair agar limbah kulit kakao tidak terbuang percuma.Â
Selain itu, hal ini dapat mengurangi pengeluaran ibu rumah tangga dalam hal membeli sabun, bahkan sabun olahan tersebut dapat dipasarkan untuk menambah pemasukkan.
4. minggu keempat, yaitu melaksanakan persiapan sosialisasi sabun ke petani kakao. Pada tahap ini kami dibantu oleh pihak Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia untuk mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan sosialisasi. Selain itu, dilakukan diskusi dengan pabrik sabun di pusat penelitian kopi dan kakao agar dapat menghasilkan sabun yang baik dan aman digunakan.
5. minggu kelima, merupakan pelaksanaan sosialisasi pembuatan sabun kulit kakao kepada petani kakao di daerah Kencong, Jember, Jawa Timur. Sosialisasi ini tidak hanya ditujukan kepada petani kakao tetapi juga kepada ibu rumah tangga.Â