Mohon tunggu...
Achmad Iqbal Barkah
Achmad Iqbal Barkah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa IAIN Jember

Jadilah orang yang bermanfaat bagi siapapun

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian Filsafat Pendidikan Eksistensialisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya

1 Mei 2020   07:15 Diperbarui: 1 Mei 2020   07:35 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Disini saya akan membahas materi tentang pengertian Filsafat Pendidikan Eksistensialisme dan Pemikiran Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Eksistensialisme. Berikut ini penjelasan mengenai materi tersebut :

1. Pengertian Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

Eksitensialisme merupakan suatu aliran yang dapat dikategorikan sebagai aliran filsafat modern. Eksistensialisme mempunyai pandangan yaitu hakikat manusia merupakan suatu eksistensi yang dimiliki oleh manusia itu sendiri tidak dari orang lain. Hakikat manusia disini dapat dipahami sebagai semua apa yang menguasai manusia itu secara menyeluruh. Artinya disini manusia dipandang dari segi eksistensinya di dunia bukan dipandang dari segi zat atau ruh.

2. Pemikiran Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

Berikut ini merupakan tokoh-tokoh dari filsafat pendidikan eksistensialisme

a. Jean Paul Satre

Ia lahir di Paris, Prancis 21 Juni 1905. ia memiliki pemikiran yaitu eksitensi terlebih dulu ada dibandingkan dengan esensi yaitu dapat diartikan manusia akan memiliki esensi jika ia telah menjadi eksis terlebih dahulu, kemudian suatu esensinya akan muncul ketika manusia itu telah mati.

b. Soren kierkegraad

Ia memiliki suatu pemikiran yang dimana pemikirannya terpusat pada sebuah kritik formalitas agama yang terletak di Denmark. Ia memiliki karya-karya yang membahas hakikat iman, lembaga gereja Kristen, Teori-teori teologi Kristen, dan emosi serta perasaan individu ketika berhadapan dengan pilihan-pilihan eksistensial.

c. Martin Buber

Ia menyatakan bahwa eksistensialisme merupakan suatu nilai eksistensi manusia yang tidak murni dari individu semata dan ia memiliki suatu pemikiran yang tertuju pada pengembangan hubungan pemahaman dan juga metode dialog perjumpaan.

d. Martin Heidegger

Ia memiliki anggapan bahwa eksistensialisme merupakan suatu bagian manusia yang saling berhubungan dengan keberadaan lingkungan dan saling berkaitan dengan humanisme yang memiliki sikap memanusiakan manusia. Ia memiliki pemikiran tentang situasi batas dan situasi batas ini dibagi menjadi empat sub bab yaitu :1. Kematian 2. Penderitaan 3. Perjuangan dan 4. Kesalahan

Menurut ia dari empat hal diatas merupakan faktor  yang menentukan berkembang atau tidaknya eksistensi dalam diri manusia.

e. Gabriel Marcel

Ia adalah seorang filsuf sastrawan dan kritikus yang berasal dari negara Prancis. Ia memiliki anggapan bahwa kita tidak boleh memiliki anggapan dengan mencari keberadaan diri kita sendiri, akan tetapi juga mencari keberadaan orang lain. Dapat disimpulkan bahwa dalam pemikirannya manusia tidak dapat hidup sendirian melainkan harus hidup bersama-sama dengan manusia lainnya.

f. Paul Tilich

Ia lahir pada tahun 1886 terletak di Chikago. Dalam pemikirannya ia terpusat pada hakikat keberadaan. Ia menyatakan bahwa kecemasan dan ketidakberadaan itu bersifat in heren di dalam pengalaman pengadaan itu sendiri. Dan ia memiliki anggapan bahwa suatu eksistensialisme dapat diartikan sebagai suatu pandangan hidup, gerakan protes dan juga suatu ungkapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun