Disini saya akan membahas materi tentang pengertian Filsafat Pendidikan Eksistensialisme dan Pemikiran Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Eksistensialisme. Berikut ini penjelasan mengenai materi tersebut :
1. Pengertian Filsafat Pendidikan Eksistensialisme
Eksitensialisme merupakan suatu aliran yang dapat dikategorikan sebagai aliran filsafat modern. Eksistensialisme mempunyai pandangan yaitu hakikat manusia merupakan suatu eksistensi yang dimiliki oleh manusia itu sendiri tidak dari orang lain. Hakikat manusia disini dapat dipahami sebagai semua apa yang menguasai manusia itu secara menyeluruh. Artinya disini manusia dipandang dari segi eksistensinya di dunia bukan dipandang dari segi zat atau ruh.
2. Pemikiran Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Eksistensialisme
Berikut ini merupakan tokoh-tokoh dari filsafat pendidikan eksistensialisme
a. Jean Paul Satre
Ia lahir di Paris, Prancis 21 Juni 1905. ia memiliki pemikiran yaitu eksitensi terlebih dulu ada dibandingkan dengan esensi yaitu dapat diartikan manusia akan memiliki esensi jika ia telah menjadi eksis terlebih dahulu, kemudian suatu esensinya akan muncul ketika manusia itu telah mati.
b. Soren kierkegraad
Ia memiliki suatu pemikiran yang dimana pemikirannya terpusat pada sebuah kritik formalitas agama yang terletak di Denmark. Ia memiliki karya-karya yang membahas hakikat iman, lembaga gereja Kristen, Teori-teori teologi Kristen, dan emosi serta perasaan individu ketika berhadapan dengan pilihan-pilihan eksistensial.
c. Martin Buber
Ia menyatakan bahwa eksistensialisme merupakan suatu nilai eksistensi manusia yang tidak murni dari individu semata dan ia memiliki suatu pemikiran yang tertuju pada pengembangan hubungan pemahaman dan juga metode dialog perjumpaan.
d. Martin Heidegger
Ia memiliki anggapan bahwa eksistensialisme merupakan suatu bagian manusia yang saling berhubungan dengan keberadaan lingkungan dan saling berkaitan dengan humanisme yang memiliki sikap memanusiakan manusia. Ia memiliki pemikiran tentang situasi batas dan situasi batas ini dibagi menjadi empat sub bab yaitu :1. Kematian 2. Penderitaan 3. Perjuangan dan 4. Kesalahan
Menurut ia dari empat hal diatas merupakan faktor  yang menentukan berkembang atau tidaknya eksistensi dalam diri manusia.
e. Gabriel Marcel
Ia adalah seorang filsuf sastrawan dan kritikus yang berasal dari negara Prancis. Ia memiliki anggapan bahwa kita tidak boleh memiliki anggapan dengan mencari keberadaan diri kita sendiri, akan tetapi juga mencari keberadaan orang lain. Dapat disimpulkan bahwa dalam pemikirannya manusia tidak dapat hidup sendirian melainkan harus hidup bersama-sama dengan manusia lainnya.
f. Paul Tilich
Ia lahir pada tahun 1886 terletak di Chikago. Dalam pemikirannya ia terpusat pada hakikat keberadaan. Ia menyatakan bahwa kecemasan dan ketidakberadaan itu bersifat in heren di dalam pengalaman pengadaan itu sendiri. Dan ia memiliki anggapan bahwa suatu eksistensialisme dapat diartikan sebagai suatu pandangan hidup, gerakan protes dan juga suatu ungkapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H