Mohon tunggu...
Iqbal AR
Iqbal AR Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis dan Mahasiswa

Hidup adalah pengabdian, berbagi, dan tahu ilmunya | Mahasiswa Prodi Rekayasa Perangkat Lunak | Aksara Pers | ArgumentasiRealiti Project

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pak, Kami Ingin Kuliah Offline...

27 September 2020   13:33 Diperbarui: 27 September 2020   13:42 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Berharap kok sama pemerintah. Dapat ya bersyukur, nggak juga ya jangan ngarep"

Jujur, saya rindu untuk sekedar menikmati rindang pohon di sepanjang jalan kampus bagian belakang di saat bagian lain kampus saya dikatakan sebagai neraka dan sering tercium bau cokelat dari pabrik sebelah kampus. Bercengkerama dan diskusi tentang perkuliahan bersama teman-teman, atau sekadar melirik gebetan di fakultas sebelah yang hari ini entah bagaimana kabarnya. Dan ini bukan hanya saya, tapi mungkin mewakili jutaan siswa dan mahasiswa yang terpaksa belajar dari rumah karena pandemi.

Saya tidak pernah menyalahkan pandemi ini. Sia-sia saja saya mengutuk ini-itu tapi hal tersebut tidak mengubah kondisi saat ini. Namun, seharusnya ada solusi paling solutif yang bisa dilakukan. Saya memang bukan mahasiswa kesehatan, sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa saya adalah mahasiswa di bidang IT, tapi ada beberapa hal yang bisa saya pelajari dari orang-orang yang benar-benar paham tentang penanganan wabah saat ini.

Dengarkan para ahli yang sedari dulu meminta penanganan secara serius. Saya tidak tahu bagaimana realisasi yang bisa diterapkan seperti apa, tapi nyatanya yang disebut Pembatasan Sosial Berskala Besar tidak berjalan efektif. Pergerakan manusia masih bisa leluasa, dan itu memicu penyebaran ke berbagai wilayah. 

Belum lagi soal pelacakan dan testing yang dikata masih di bawah standar. Sampai sini saja saya mengomentarinya, saya menyadari bahwa tidak cukup ilmu untuk berbicara hal semacam ini.

Sebagai rakyat biasa yang tidak cukup pandai dalam ilmu kesehatan dan perwabahan, saya, dan mungkin mewakili jutaan manusia berharap supaya ada penanganan terbaik dari pihak berwenang terhadap pandemi ini. 

Saya berharap tidak ada kontradiksi ucapan atau drama-drama politik yang terus muncul. Semoga pandemi cepat berlalu dan segera pulih kembali hal-hal yang bisa kami lakukan sebelumnya. Kami tunggu kebijaksanaannya, Pak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun