Mohon tunggu...
Iqbal Alamsyah
Iqbal Alamsyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa

Seorang mahasiswa Psikologi di Universitas Negeri Jakarta. Menyukai hal-hal berbau lingkungan hidup dan kesehatan mental.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melihat Perilaku Punishment, Avoid, dan Escape dalam Kehidupan Sehari-hari

20 Mei 2022   01:13 Diperbarui: 20 Mei 2022   01:20 3093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Mikhail Nilov: https://www.pexels.com/

Avoidance juga dapat menghasilkan output yang positif dan negatif. Pada kasus tertentu, avoidance membuat seseorang untuk melakukan yang terbaik agar terhindar dari kesalahan sebelumnya. 

Namun, terdapat kasus juga dimana avoidance sangat ekstrim sehingga seseorang cenderung menjadi acuh dan tidak peduli terhadap kesalahan-kesalahan yang diperbuat.

Terakhir, contoh dari escape yaitu setelah mendapat teguran, mahasiswa tersebut mencoba lebih aktif dalam perkuliahan untuk menutupi kekurangan nilai & terhindar dari teguran sang dosen di masa mendatang. 

Nah, setelah melihat contoh kasus tersebut, baik punishment, escape, maupun avoidance merupakan satu dari banyak hal yang bisa manusia lakukan sebagai bentuk pertahanan diri. 

Perlu diketahui bahwa ketiga perlakuan di atas merupakan contoh dari penguatan yang negatif. Meskipun dikatakan sebagai bagian dari penguatan negatif, perilaku melarikan diri (escape) dan menghindar (avoidance) tidak selamanya menghasilkan output yang buruk pada perilaku seseorang. 

Seperti pada kasus di atas, setelah mendapat teguran dan peringatan dari sang dosen mengenai nilai dan batas kriteria penilaiannya, bisa jadi mahasiswa yang melakukan escape malah mencoba untuk lebih aktif dalam perkuliahannya karena takut mengulang kelas dan tidak ingin terus mendapat teguran dari sang dosen.

Meski begitu, perilaku escape juga turut membuka peluang bagi seseorang untuk mendapatkan output yang jauh lebih buruk. Kecenderungan untuk melarikan diri dari teguran dosen, serta stres perkuliahan mungkin akan membuat mahasiswa untuk melakukan hal yang lebih parah seperti ghosting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun