Mohon tunggu...
iqbaal maoelana
iqbaal maoelana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

tertarik pada sastra, bahasa, seni dan kebudayaan, musik, dan teater.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena FOMO dalam Prespektif Psikologisosial

16 Juni 2022   14:13 Diperbarui: 16 Juni 2022   14:17 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Data yang dikeluarkan oleh APJII (2019), menyatakan bahwa lebih dari 90% pengguna aktif media sosial adalah orang dengan rentang usia antara 15 sampai 19 tahun. Hal ini berarti pada hirarki pengguna sosial media tertinggi adalah pada kaum atau golongan remaja. Karena, setiap orang akan mengalami krisis psikososial dalam perkembangan selama masa hidupnya. Pada masa perkembangan remaja, kenapa kemudian menjadi yang paling tinggi tingkat penggunaanya adalah kerena remaja begitu melekat dengan sebayanya. Artinya krisis identitas vs difusi identitas yang dialami umumnya pada remaja dapat terselesaikan ketika terjadinya interaksi dengan sebayanya (Erikson, dalam Marrouw, 2020) dalam rangka membentuk identitasnya.

Selain itu, dalam teori sosio-kognitif Bandura yang menerangkan bahwa manusia sendiri yang dengan sadar mengatur akan hal yang dilakukannya (Chubar. 2019). Sejalan dengan pengertian tersebut bahwa adanya  stimulus dan repon seseorang dari penggunaan media sosial, sperti mengikuti tren yang sedang terjadi (Sarwono, dalam Fajrini, dkk. 2014). Sehingga seseorang tanpa disadari atau bahkan disadari sekalipun akan selalu memantau apa yang sedang terjadi di sekitarnya, agar dia tidak tertinggal.

KESIMPULAN

Di era globalisasi ini, internet menjadi salah satu hal yang fundamental dalam kebutuhan hidup manusia. Internet mampu menyediakan kemudahan terhadap berbagai kebutuhan manusia. Dengan terjadinya pandemi di dunia, mengakibatkan peningkatan dan intensitas terhadap internet terutama media sosial sebagai bentuk pemenuhan terhadap kebutuhan dasar psikologis manusia. Namun kemudian intensitas dari penggunaan media sosial yang meningkat, menimbulkan masalah psikologis baru yaitu FOMO (Fear Of Missing Out) perasaan takut tertinggal akan hal-hal yang terjadi di sekitar. Remaja menjadi golongan puncak terhadap hierarki pengguna media sosial. Selain itu, FOMO terjadi dalam perkembangannya sebagai bentuk respon dari stimulus sosial juga karena adanya factor penguat sosial yang mengakibatkan seseorang menjadi FOMO.

 

REFERENSI

Dzulfikri, R.(2021 November 23).Literasi digital sebagai upaya meningkatkan generasi muda yang unggul dan kompetitif. Literasi Digital sebagai Upaya Meningkatkan Intelegensi Generasi Muda yang Unggul dan Kompetitif Halaman all - Kompasiana.com

Kumparan.com.(2021 Oktober 8).Macam-macam kebutuhan manusia berdasaarkan sifatnya yang perlu dipahami pelajar. https://kumparan.com/berita-update/macam-macam-kebutuhan-menurut-sifatnya-dan-contoh-yang-perlu-dipahami-pelajar-1wgHvi32N48/3

Harahap, M.A. & Adeni, S.(2020).Tren pengguna media sosial selama pandemi di Indonesia. Jurnal Professional FIS UNIVED.7(2).15-16.

Angesti, R. & Oriza, I.D.I..(2018).Peran fear of missing out (fomo) sebagai mediator antara kepribadian dan pengguna internet bermasalah.Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni.2(2).790-792.

Warrow, G.M..(2020). Gambaran adiksi sosial pada remaja (Skripsi, Universitas Tarumanegara, Jakarta). epository.untar.ac.id/15259/1/File%201.%20Pembuka.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun